Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Berkah Ramadan, Panen Menurun dan Cahaya Kasih di Jejangka Daya




Pringgabaya – Ramadan tahun ini membawa ujian bagi masyarakat. Hasil panen yang menurun menjadi tantangan bagi para petani. Namun, semangat berbagi mereka tak surut sedikit pun.

Di tengah keterbatasan, tangan-tangan penuh keikhlasan tetap mengulurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam kesejukan bulan suci, masyarakat Dusun Jejangka Daya kembali menorehkan kisah kebaikan. 

Dengan penuh keikhlasan, mereka mengumpulkan donasi untuk anak-anak yatim piatu serta lansia jompo. Meskipun pendapatan keluarga terdampak oleh hasil panen yang kurang baik. Namun jumlah santunan tahun ini justru mengalami peningkatan. 

Terkumpul donasi sebesar Rp28.310.000, yang disalurkan kepada 19 anak yatim piatu dengan masing-masing menerima Rp1.490.000, Jumat 28 Maret 2025

Tak hanya itu, zakat fitrah berupa beras dan mie instan juga diberikan kepada para orang tua jompo.

Dusun Jejangka Daya

Dusun Jejangka daya teeletak di desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, NTB. 

Dusun Jejangka Daya didiami oleh 300 kepala keluarga. Sebagian besar masyarakat jejangka bekerja sebagai Buruh Tani dan Petani. Hanya beberapa yang bekerja di sektor swasta, PNS, ataupun Polri dan TNI. 

Namun semangat masyarajat jejangka tak pernah pudar dalam berbagi. Ditengah hasil panen menurun. 

Tradisi Nenek Moyang

Penggalangan dana telah menjadi tradisi turun-temurun di Jejangka Daya. Kepala Dusun Jejangka Daya, Haeril Ihsan, menjelaskan, sejak dahulu lu para tetua dan kiyai mengajarkan untuk berbagi rezeki. 

Proses penggalangan dana dilakukan tidak meminta langsung kepada masyarakat, tetapi cukup mengumumkannya melalui speaker musholla.

Dengan cara ini, masyarakat dapat menyumbangkan rezeki mereka dengan penuh keikhlasan tanpa merasa terpaksa.

“Kami cukup membuka dengan kata-kata pencerahan agama tentang menyantuni anak yatim. Alhamdulillah, masyarakat Jejangka Daya selalu antusias dalam hal amal,” ujar Haeril Ihsan.

Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman nenek moyang dan terus berkembang seiring waktu.

Bahkan, sejak tahun 2010, jumlah dana yang terkumpul semakin meningkat secara signifikan.

Haeril Ihsan mencatat bahwa pada tahun 2020 dana yang terkumpul mencapai Rp20 juta, kemudian meningkat menjadi Rp23 juta pada 2021, Rp25 juta pada 2022, Rp26 juta pada 2023, dan Rp28 juta pada 2024. Tahun ini, meskipun hasil panen petani menurun, jumlah donasi tetap bertambah, menunjukkan semangat berbagi yang luar biasa dari masyarakat.

Mencegah Malapetaka dengan Berbagi

Masyarakat Jejangka Daya meyakini bahwa dengan menyantuni anak yatim, mereka akan dijauhkan dari malapetaka dan rezeki mereka akan dibalas oleh Allah S.W.T

Bahkan, santunan bagi anak yatim tidak hanya diberikan di bulan Ramadan, tetapi juga pada bulan Maulid.

Selama enam tahun terakhir, santunan Ramadan selalu melebihi Rp1 juta per anak, sedangkan pada bulan Maulid, dalam waktu empat jam saja, donasi bisa mencapai Rp15 juta, di mana setiap anak yatim menerima sekitar Rp500 ribu.

Kisah ini bukan sekadar catatan angka, tetapi cerminan keteguhan hati. 

Ramadan di Jejangka Daya bukan hanya tentang menahan dahaga, tetapi juga tentang mengalirkan kebaikan yang tak pernah surut.

Meski panen berkurang, semangat berbagi terus bertambah. 

"Semoga tangan-tangan yang memberi semakin diberkahi, dan mereka yang menerima menemukan cahaya di setiap langkah mereka" pintanya berdoa.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement