Lombok Timur-SK, Lingkar Studi Keluarga Migran (Liga Migran) dibentuk dan didirikan sebagai lembaga advokasi dan pusat kajian permasalahan yang dialami oleh buruh migran di Lombok Timur.
Liga Migran juga menjadi ruang konseling bagi buruh migran terutama bagi warga yang jauh tinggal di dusun dan dasan dengan keterbatasan akses informasi.
Salah satu aduan yang diterima dari salah seorang perempuan inisal R (37 Tahun) calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba pada 23 Juli 2024.
Dari pengakuanya ia sudah mendaftar hampir 4 bulan yang lalu tapi belum kunjung diberangkatkan sampai saat ini.
R juga mengaku sudah tiga PT tempatnya dibawa oleh sponsor atau tekong berinisial M asal Desa Sapit Kecamatan Suela namun di suruh sabar menunggu.
Kepada Liga Migran R juga meminta informasi tentang bagaimana migrasi yang aman ke luar negeri.
Menanggapi permasalahan yang dihadapi R pengurus Liga Migran Mawardi menjelaskan, proses penempatan CPMI dalam waktu 3 bulan seharusnya sudah di berangkatkan dan jika sampai setahun belum di berangkatkan,sudah tentu patut PT maupun tekongnya patut dipertanyakan.
"Sebagai tindak lanjut permasalahan ini, kita menunggu perkembangan jika tak kunjung diberangkatkan kami akan dampingi yang bersangkutan untuk mempertanyakanya ke tekongnya" tegas Mawardi.
Selama ini banyak kasus yg di adukan ke Liga Migran khususnya terkait pemberangkatan non prosedural serta penahanan CPMI yg dilakukan oleh sponsor terutama di penampungan karena terkendala dokumen yang tidak lengkap.
Kedepanya kami akan banyak turun ke desa-desa yang menjadi kantong PMI di Lombok Timur dan mendamping CPMI terutama perempuan yang rentan menjadi korban tindak pidana korban perdagangan orang, tutup mawardi.(*)
0 Komentar