Sambelia - SK, Bicara
tentang Desa Sugian tidak akan pernah tuntas, baik dari sumberdaya alamnaya
dimana sektor pertanian, perikanan hingga semua sudut desa dapat dijadikan
sebagai sektor wisata yang akan mengangkat pertumbuhan ekonomi warga sekitarnya,
namun waktu belakang ini banyak diekploitasi oleh orang yang berkepentingan
yang hanya mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.
Lalu
masyarakat mendapatkan apa? Bagaimana keberlangsunagan ekosistem dan lingkungan
yang dibangga banggakan dulu ? kebanggan
seperti apa yang akan kita ceritakan nanti untuk generasi yang akan datang?
Desa
Sugian, Desa yang Berprestasi
Banyak
kegiatan yang diikuti oleh Desa Sugian dalam ajang lomba baik tingkat daerah
hingga nasional dan tidak sedikit pula mendapatkan pengharagan dalam bidang
pariwsata bahari, sehingga tentunya sebagai warga desa yang lahir dan besar di
di desa ini kami merasa sangat bangga memiliki desa yang kaya akan potensi.
Melalui
tulisan ini saya menggambarkan betapa sumber daya alam yang dimiliki Desa
Sugian begitu besar, sehingga mengundang banyaknya para kapitalis masuk ke desa
kami.
Tambak
dan Dampak
Beberapa
hari ini sedang ramai di berbagai sudut dusun,
berugak, diskusi para “elit” desa, hingga kami menyimak dengan hati dan pikiran masih
acuh, akan tetapi ada bisikan cinta hati nurani yang menggugah kami untuk
berbicara tentang bagaimana dampak yang akan ditimbulkan akibat adanya tambak
di Desa Wisata Sugian.
Dengan
melihat geografis lokasi tempat yang akan dibangun tambak ini sungguh tak
mungkin, yang dimana ia berada di persis belakang permukiman warga, yang dimana
limbah dari tambak ini nantinya melewati permukiman pula.
Kita
tahu tempat itu telah digodok menjadi objek wisata yang berabasis masyarakat
sejak beberapa tahun lalu, yang telah menghabiskan puluhan juta hingga ratusan
juta pula untuk mengelola Pantai Kokok Pedek.
Namun
pada akhirnya yang kita terima apa bila tambak ini benar adanya nanti, semua
itu akan sia-sia dan permukiman warga
(Kokok Pedek) secara khusus, hanya akan mendapatakan bising dari beroprasinya
tambak, rusaknya fasilitas umum seperti jalan warga ataupun dan polusi debu
dari kendaraan yang lalu lalang ketika pengangkutan material, hingga bau busuk
yang akan ditimbulkan dari limbah, tidak menutup kemungkinan air bersih yang
digunakan saat ini akan tercemar pula, itu dampak didarat.
Lalu
bagaimana dengan wisata bahari yang kita miliki? Tentunya kita atau wisatawan yang
tidak ingin berenang dengan air laut yang dulunya jernih sekarang keruh yang
telah tercemar oleh limbah.
Penyusutan
Lahan Produktif
Pada
sektor pertanian atau lahan produktif yang dimiliki warga di sekeliling tambak
nanatinya, kami rasa dengan pengetahuan yang minim dengan teori yang paling
mendasar yakni air laut akan mempengaruhi tanah yang akan berlanjut pada hidup
maupun tumbuh dari tanaman warga
nantinya, yang akan menurunkan hasil produksi pertanian warga.
Seperti
kita ketahui bersama disekitar Kokoq Pedek ini menjadi langganan banjir, dengan
adanya tambak ini bukankah akan mempersempit saluran air dengan konstruksi
bangunan tambak udang, dimana tambak lebih tinggi dari pada lahan pertanian
ataupun permukiman warga.
Dari
tulisan ini kami berharap lingkungan desa kami tidak dicemari dengan adanya
limbah yang dihasilkan oleh tambak udang, lahan pertanian disekitar pesisir
tidak di privatisasi hanya untuk pembangunan tambak.
0 Komentar