Lombok Timur, SK - Pemuda Panca Marga Nusa Tenggara Barat (PPM-NTB) lakukan kegiatan penanaman mangrove di kawasan Taman Wisata Bahari Gili Petagan Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur (27/11/2021).
Program kegiatan PPM ini melibatkan SPBU Pancor Peduli dibawah binaan HM. Edwin Hadiwijaya, Pokdarwis dan Pokmaswas Petrando pembukaannya berlangsung di Pondok Wisata Gili Lampu oleh PD PPM-NTB, Imelda Gita Windari dan DPD-LVRI NTB, Brigjen, TNI Purn, H. Abdul Qadir, S.IP, beserta anggota.
Kegiatan itu kemudian dilanjutkan dengan melakukan penanaman Mangrove ke Gili Petagan. Bibit Mangrove yang disediakan untuk ditanam oleh kelompok pecinta lingkungan ini sebanyak 400 bibit.
Mengingat restorasi atau pengembangan Mangrove merupakan salah satu program nasional yang digalakkan untuk menjaga kawasan pesisir dari bencana abrasi. Termasuk juga upaya untuk mengatasi pemanasan global, menjaga ekologi dan ekosistem laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, penting melibatkan semua pihak berpartisipasi mensukseskan program pemerintah ini.
Hal itu ditegaskan Ketua PPM NTB, Imelda Gita Windari, pada acara sambutan pembukaan kegiatan penanaman mangrove tersebut. "Menanam bakau adalah program Presiden dan program ini kami tindak lanjuti dengan mencari teman-teman PPM dan Pokmaswas untuk bersinergi menggencarkan penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai," jelasnya.
Dikatakannya, penanaman mangrove di Gili Petagan untuk kedua kalinya mereka lakukan bersama Pokmaswas Petrando. Selain itu, mereka (PPM-red) pernah juga melakukan penanaman mangrove di Bima dan beberapa tempat lainnya.
Sebagai ketua PD-PPM NTB, Ia berharap agar penanaman mangrove ini bisa berdampak pada meningkatkannya perekonomian masyarakat sekitar sehingga bisa memupuk semangat juang masyarakat untuk mengisi kemerdekaan.
Pada kesempatan yang sama, HM. Edwin Hadiwijaya, panggilan Bang Edwin, menyampaikan, restorasi Mangrove katanya salah satu program Nasional yang dilaksanakan hingga tahun 2024.
Di Pulau Lombok kata Edwin, memiliki hutan Mangrove seluas 3.000 Hektar dan di kawasan Gili Petrando, Gili Sulat dan Gili Lawang baru memiliki sekitar 100 Hektar hutan Mangrove.
"Saya sangat bangga dapat terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove kali ini. Daerah kita sangat membutuhkan hutan Mangrove yang luas untuk mengurangi efek global warming dimana saat ini hutan tropis di daerah kita sudah banyak yang mengalami kepunahan akibat ilegal logging”, ujar pegiat sosial SPBU Pancor, Relawan Ambulan Peduli Lombok ini.
Lebih jauh kata Edwin, pohon mangrove memiliki daya serap karbon lima kali lebih tinggi dari tanaman hutan tropis. Untuk itu menanam Mangrove di kawasan taman Wisata Gili Petagan, Gili Sulat, Gili Lawang dan gili-gili kecil lainnya perlu digalakkan.
Untuk mengimplementasikan semua itu, Edwin bersama SPBU Pancor Peduli, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pokmaswas Petrando dan Pokmaswas desa lainnya, menjalankan program restorasi Mangrove di kawasan laut Lombok Timur.
Turut hadir melakukan penanaman 400 bibit pohon Mangrove di kawasan Gili Petagan ini adalah siswa UPW SMK Islam Yasnuhu Pringgabaya dan pegiat sosial Selong Blogger. Penanaman Mangrove ini dimulai pukul 10.30 hingga pukul 12.20 Wita.(Ggar)
0 Komentar