Lombok Timur, SK - Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ir. M. Edwin Hadiwijaya, MM, Lakukan Reses ke Kecamatan Sambelia, Ahad, (4)7)
Sasaran resesnya adalah konstituennya yang berada di Desa Padak Guar, Sugian dan juga Belanting. Sedikitnya Lima Puluh orang diundang hadir dalam acara reses yang digelar setiap tahun.
Anggota DPRD Dapil III fraksi BPNR yang duduk di komisi IV bidang infrastruktur dan pembangunan ini langsung turun mendengar dan menampung aspirasi masyarakat yang berada di Desa Sugian dan desa lainnya.
Dalam reses tersebut, Edwin menyampaikan beberapa program bantuan yang sudah terealisasi pada tahun sebelumnya. Diantaranya adalah bantuan penambahan modal usaha yang diberikan kepada Empat KUBe di Sambelia. Keempat KUBe tersebut, Satu di Sambelia, dua di Padak Guar dan satu lagi di Desa Bagik Manis sudah terealisasi pada tahun 2020.
Kemudian mesin pemipil jagung juga sudah direalisasikan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sugian beserta alat pengemas makanan.
Selain beberapa bantuan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan hewan ternak pada kelompok ternak yang berada di Desa Sambelia dan Padak Guar.
Dimana rinciannya, 25 ekor Kambing diberikan kepada kelompok ternak Desa Padak Guar dan Sembilan ekor Sapi diberikan kepada kelompok ternak Desa Sambelia sudah terealisasi pada tahun 2020. Hal ini diakui sendiri oleh salah seorang peternak yang menerima bantuan, Hariadi, asal Desa Sambelia.
Nah, untuk dana aspirasi tahun 2021 ini kata Hariadi lagi, Edwin akan membangun line voli di kantor camat Sambelia. "Bantuan line Voli ini sudah dianggarkan tinggal menunggu eksekusinya," terang Hariadi panggilan Ari.
Untuk reses masa sidang II tahun 2021, Edwin banyak menyerap aspirasi warga lewat pertemuan di Tiga desa sasarannya yakni Desa Padak Guar, Sugian dan Belanting.
Warga Sugian misalnya, mengusulkan perbaikan jalan lingkar Dusun Pekapuran yang masih belum tuntas sepanjang 500 meter.
Kadus Pekapuran Azhar berharap agar dana aspirasi dari anggota dewan Provinsi bisa disalurkan untuk melanjutkan progres jalan tersebut. Yang mana sebelumnya dana aspirasi dari anggota dewan Kabupaten hanya sampai beberapa meter saja.
Untuk menjawab semua itu, Edwin menjelaskan, untuk dana aspirasi anggota dewan Kabupaten jumlahnya terbatas hanya 200 juta saja. Jadi wajar jika jalan sepanjang 500 meter itu tidak bisa dituntaskan.
Meskipun begitu katanya, antara DPRD Provinsi dan Kabupaten mereka terus bertransformasi mengawal kepentingan masyarakat. Jika pun misalnya akses jalan ini mau tuntas maka mereka diminta melalui program reguler lewat SKPD atau bisa diusulkan langsung ke PUPR yang menangani.
Masalah lain yang sering menjadi polemik disampaikan warga juga kaitannya dengan kelangkaan pupuk. Kelangkaan pupuk ini kata Edwin bukan lagi menjadi isu lokal tapi sudah masuk isu nasional. Namun itu juga tidak bisa di intervensi oleh anggota dewan karena menjadi kewenangan pemerintah pusat sama seperti barang bersubsidi lainnya.
"Barang yang bersubsidi seperti pupuk, Gas LPG 3 kg, Bensin, Solar merupakan barang strategis menjadi kebijakan pusat daerah tidak bisa mengintervensi," jelas Edwin.
Mengenai Ambulance desa yang diusulkan masyarakat, Edwin tidak bisa menyanggupinya. Namun ada solusi yang ditawarkan Edwin yakni tersedianya Ambulan SPBU Pancor peduli miliknya. Kapan saja dibutuhkan relawan SPBU Pancor katanya siap membantu masyarakat.
Jikapun misalnya di Kecamatan Sambelia Ambulan urgent dibutuhkan, ia siap mengadakan asalkan ada operator atau relawan yang sungguh-sungguh bekerja mengoperasikannya.
"Ambulan relawan SPBU Pancor siap membantu masyarakat yang membutuhkan. Operatornya benar-benar relawan disana masuk dari tim Pramuka peduli," tandasnya. (Ggar)
0 Komentar