Lombok Timur, SK - Pengelola Wisata Pantai Timba Batu sekaligus ketua Yayasan Anak Pantai (YAP) Munawir Haris,S.Sos, kecewa setelah melihat sampah bekas makan berserakan di Area wisata Pantai Timba Batu, Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Lotim.
Sampah ini diduga ditinggalkan oleh pembina senam Lansia PKM Sambelia, Sabtu (3/4). Padahal katanya, pihaknya sudah menyiapkan bak sampah di lokasi wisata Timba Batu tersebut.
"Bak sampah sudah kita siapkan seharusnya mereka memahami dan memberikan contoh yang baik pada pengunjung yang lain," keluhnya.
Diakuinya, pihak pengelola pantai memang butuh pengunjung yang datang berwisata, namun apabila meninggalkan sampah dan tidak dibuang pada tempatnya mending tidak usah datang. Demikian kekecewaan diungkapkan Haris, pada media ini.
Pembina senam Lansia PKM Sambelia, Miftahul Falah, S.Kep,.Ns lewat pesan whatsApp katanya, sudah meminta maaf kepada pengelola wisata. Sebelumnya, ia sudah mengingatkan ibu-ibu untuk tidak membuang sampah sembarangan namun lagi-lagi karena orang tua banyak lupanya.
"Ini masukan buat kita supaya tidak terulang lagi, tim PKM minta maaf besok pagi kita kesana untuk bersihkan," kata Falah, dikutip dari pesan singkat yang dikirim ke Munawir Haris.
Teguran Munawir Haris ini dimaksudkan agar pengunjung yang lain juga menyadari bahwa mereka memiliki kewajiban yang sama menjaga agar pantai ini tetap lestari tempat mengisi liburan bagi keluarga.
"Menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah, lestari khususnya pantai wisata Timba Batu adalah tanggung jawab moril kita bersama," katanya.
Apalagi Pantai ini dikelola dengan tujuan agar para wisatawan merasa nyaman berkunjung, bermain bersama keluarganya karena pengelola menjamin pantai ini ramah lingkungan dan anak.
Terbukti pengelola menyiapkan area permainan yang memadai bagi anak. Mereka juga menyediakan sarana ibadah, lokasi foto sport, ayunan serta beberapa jenis permainan yang bisa bikin betah pengunjung.
Selain itu, pengelola juga menyiapkan area parkir yang eksklusif bagi kendaraan roda dua dan roda empat, kuliner khas Lombok serta faktor keamanan menjadi hal yang paling prioritas. (Ggar)
0 Komentar