Lotim SK_Di pagi yang cerah ini tepat pada hari Rabu 13 Januari 2021 ku buka beranda Facebook terlihat ramai di salah satu setatus kanda Arihinul kirom nama bekennya Ingkong, sampai saat ini kanda ingkong sangat oposisi jika itu kepentingan warga.
Melalui Facebooknya muncul setatusnya yang membuat warga harus komentar, setatusnya mengatakan "Lah kapan di perbaikinya bekas galian PDAM Lombok Timur ini? Sudah air gak ada, ya galiannya dong ditutup", Ungkapnya.
Ya ungkapan itu lah yang membuat aku kembali mau menulis tentang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini, memang benar PDAM ini tidak tanggung jawab dan hanya janji belaka saja ungkap ku dalam hati.
Aku mulai ingat pada tahun 2020 yang lalau, sekitar bulan september pengerjaan program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari PDAM melakukan penggalian di semua infrastruktur yang ada di Desa Ketangga, setelah di gali meraka memasukkan pipa-pipa besar di setip depan rumah dan memanjang sepanjang gang-gang tersebut, dengan senang hati warga sampai memberikan para penggali minum Es, ngopi dan senek oleh warga, karena warga berharap tidak akan susah lagi dengan air.
Bulan berikutnya petugas itu memasang kaweha di depan-depan rumah warga yang sudah terdaftar, sebelumnya warga mendaftar di kantor unit PDAM Kecamatan Suela, daftar dengan membawa Kartu Keluarga sangat ringan bagi warga, warga pun tersenyum dan sangat senang.
Setelah warga merasa ringan tanpa sepeser pun uang yang ia keluarkan warga pun mulai senang, karena dalam informasi yang warga terima, untuk pembayaran yang Rp 750 ribu akan di keraidit dan tanpa dana pertama(DP)
Setelah semuanya terpasang, warga pun di berikan air melalui keran-keran yang sudah terpasang di depan rumah warga. Namun setelah warga gembira, warga pun mendapat informasi, informasi tersebut adalah "warga yang mendapat program MBR akan mengeluarkan Rp 350 ribu untuk Dana Pertama(DP)" informasi tersebut langsung dari kantor PDAM Lotim.
Dana pertama (DP) itu langsung di keluarkan oleh warga, namun ada beberapa warga juga tidak mau mengeluarkannya. Selesai itu warga menunggu datangnya air PDAM yang di rindukannya, namun sampai di ahir tahun 2020 air tak kunjung datang.
Mendengar keluhan warga, aku menghubungi Direktur utama PDAM Lotim untuk di wawancara, dalam wawancara ku Direktur itu mengatakan tunggu bulan Januari 2021 nanti, semua keran-keran tersebut akan terairi katanya lewat telpon.
Ya semoga bulan Januari ini warga bisa nikmati air yang di rindukannya, semoga juga PDAM Lotim tidak hanya janji saja kepada warga namun di realisasikan pekerjaannya.
Oz
0 Komentar