Suela.SK_Program Hibbah Air Bersih untuk
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
terancam gagal. Pasalnya, KWH meter hibbah program air bersih ini tidak juga
teraliri air.
KWH meter yang terpasang bulan September lalu
hanya menjadi pemandangan di teras rumah. Warga hanya pasrah berharap. Sebab
KWH meter sebelumnya juga banyak warga yang tak teraliri.
Seperti keluhan Wir yang menunggu dan
menunggu kedatangan air yang di janjikan oleh pihak PDAM sampai saat ini tidak
juga teraliri. " Sudah capek kita nunggu dan nunggu kita selalu di berikan
harapan dan janji saja ungkapnya.
Melihat keluhan warga tokoh pemuda langsung
angkat bicara, menurut keterangan Tokoh Pemuda Desa Ketangga Nuradam
menjelaskan bahwa kondisi KWH meter program hibbah MBR PDAM ini belum teraliri.
Jangankan KWH meter baru ini, yang lama saja pelayanannya buruk.
Menurut Nuradam solusi lancarnya aliran air
ini tentu dibarengi dengan jaringan induk disertai dengan bak reservoar. Bak
reservoar inilah sebagai wadah untuk menampung aliran air menuju KWH meter.
Sementara sesuai dengan data yang ia ketahui bahwa program dana hibbah MBR PDAM
itu satu paket dengan pembuatan bak reservoar namun nyatanya tidak ada bangunan
reservoar ini malahan warga di mintai untuk mengeluarkan uang sebesar 350
dengan alasan membuat bak reservoar.
Ia berharap pihak PDAM mempercepat program
MBR ini, warga sudah rindu dengan air bersih dan memperbaiki infrastruktur kami
yang rusak bekas galian pipa. Namun jika tidak ada respon dari pihak PDAM kami
akan selalu kawal masalah program MBR ini tegasnya.
Menanggapi hal ini Direktur Utama PDAM Lombok
Timur Bambang suprayitno, SH, menjelaskan bahwa seperti yang sudah di jelaskan
oleh bagian perencanaan, semoga bulan depan atau tahun depan ini kita sudah
bisa mengatasi ketersediaan air di wilayah tersebut, karena sudah masuk dalam
RKAP kita.
Saat ini kendala kita adalah tidak adanya
reservoar namun kita sudah bekerjasama dengan PUPR untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
"Untuk perogram hibah MBR ini tidak
sekomplit pemasangan pipa ke rumah warga dengan pembuatan reservoarnya. Untuk
anggaran pembuatan reservoar tersebut sangat tinggi terangnya.
Dan Dana yang Rp 750 ribu, itu adalah dana
pemasangan SR MBR yg di cicil paling telat tiga kali dimana cicilan pertama itu
adalah Dana Pertamanya (DP) adalah Rp 350 ribu. Dan kami sangat berharap
cicilan ini dapat membantu membiayai jika ada kekurangan dalam pembiayaan
penyelesaian reservoar dan penyaluran air ke semua pelanggan tutupnya. (Oz)
0 Komentar