"Cintailah Alam Maka Alam Akan Mencintaimu Juga"
Lombok Timur, SK - Komunitas Lestari Alam Kehidupan Sambelia (LAKSA) bekerjasama dengan Badan Pengelola Daerah Aliran air Sungai (BPDAS) Nusa Tenggara Barat membagikan sedikitnya 25 ribu bibit buah-buahan kepada warga masyarakat yang berada di Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Selasa, 29/12/2020
Bibit yang ini sebelumnya diserahkan LAKSA secara simbolik kepada pemerintah Desa Sambelia disaksikan oleh petugas Dinas LHK resort Sambelia. Bibit ini nantinya akan dibagikan kepada seluruh masyarakat dan ditanam pada pekarangan rumah warga atau lahan kosong yang mereka miliki. Sedang untuk bibit pohon Beringin akan ditanam di hutan lindung dan juga di sepanjang aliran sungai untuk mencegah terjadinya erosi.
Kepala Desa Sambelia, Ahmad Subandi sangat mengapresiasi program yang digagas oleh komunitas Laksa ini. Program penghijauan ini awalnya diprioritaskan hanya untuk warga desa Sambelia saja, tapi berhubung banyaknya warga luar desa berbondong-bondong datang ke Laksa untuk minta bibit akhirnya, Laksa pun lunak memberikannya pada warga desa tersebut.
"Saya atas nama pemerintah desa sangat mengapresiasi langkah LAKSA tanpa pamrih mereka mau berbuat untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya.
Pembina LAKSA Nurdin, S.Pd berharap kepada warga agar benar-benar mau menjaga dan merawat tanaman ini. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, tanaman ini juga bisa memberi nilai ekonomi bagi warga itu sendiri jika benar-benar tanaman tersebut dirawat dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Mudah-mudahan bermanfaat untuk anak cucu kita kedepan khususnya masyarakat Desa Sambelia," pesan Nurdin.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Lombok Timur, Marianah, pada kesempatan itu juga turut melakukan penanaman bersama warganya. Ia mengucapkan terimakasih kepada LAKSA karena telah banyak berkontribusi membantu pemerintah untuk menjaga kelestarian hutan lewat program penghijauan yang selama ini mereka lakukan.
"Karena kita tahu sekarang hutan kita banyak yang gundul dengan bermacam sebab sehingga kita di Sambelia dikatakan paling rawan banjir. Saya berterima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya pada LAKSA," ungkap Marianah pada media ini.
Kapolsek Sambelia sekaligus pembina LAKSA melalui Bhabinkamtibmas Purnama Tao, didampingi Babinsa Desa Sambelia, Vince Nahak, juga turut mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Laksa. Program penghijauan ini katanya sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana alam.
"Kami dari Polsek dan Koramil Sambelia mengucapkan terimakasih pada LAKSA telah melestarikan alam untuk kesejahteraan masyarakat," kata Purnama Tao didampingi Babinsa Desa Sambelia Vince Nahak.
Oleh karena itu, bukan saja Laksa yang bergerak aktif menjaga kelestarian lingkungan, tapi kepedulian dari semua pihak tentu sangat diharapkan. Terutama dari dinas kehutanan resort Sambelia. Mereka memiliki peran penting untuk menjaga hutan Sambelia oleh pihak yang coba melakukan ilegal loging.
Laporan masyarakat sebelum ini, banyak warga luar ditemukan melakukan aktivitas menebang, memotong, menggali pohon kayu di hutan lindung yang masih produktif kemudian dijadikan usaha (bonsai) untuk dijual, jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung.
Mereka secara berkelompok masuk ke hutan mencari pohon kayu dijadikan bonsai. Kemudian kata warga, pohon kayu itu dibawa keluar menggunakan mobil pik-up biasanya mangkal di tempat yang sudah mereka sepakati.
Nah, laporan masyarakat ini seharusnya perlu di atensi dan ditindaklanjuti segera oleh pihak pengawal hutan khususnya Polisi Kehutan Resort Sambelia yang bertugas untuk menjaga habitat kehidupan hutan demi menjaga kelestariannya, agar tidak lagi terjadi erosi akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. (Ggar)
0 Komentar