Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Keberpihakan Pemerintah Kepada Operator Madrasah Tidak Jelas, Formad Lotim Angkat Bicara

 


Lotim, SK_Selama ini tenaga operator memegang kendali dalam proses input data sekolah yang meliputi data jumlah peserta didik, jumlah guru, kondisi bangunan sekolah dan lain sebagainya. keberadaan tenaga operator madrasah memiliki peran yang strategis dalam mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran di madrasah. Namun sejak Februari 2002 EMIS direlease hingga hari ini, tidak ada satupun regulasi atau aturan tertulis yang dikeluarkan pemerintah berpihak pada Operator Madrasah terkait jenis pendataan hingga ke anggaran. Hal ini di sampaikan oleh Ketua FORMAD LOTIM (Forum Operator Madrasah Lombok Timur), M. Azizan, kemarin (01/11/20).

“Sejak adanya istilah Operator di Madrasah dengan tugasnya semakin beraneka ragam dan berat sampai saat ini tidak ada yang memayunginya secara legal formal”, tegas Azizan.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Wakil Forum Operator Madrasah Lombok Timur, M. Abid bahwa operator Madrasah sepertinya masih dianggap tidak terlalu penting oleh Pemerintah, padahal proses Madrasah itu sangat bergantung pada jam tayang para operator madrasah.

“Operator madrasah tak punya regulasi jelas yang berpihak kepadanya, tapi kerjanya selangit, statusnya diinjak Bumi”, ungkap dengan nada sedih.

Lanjut Muh. Zamroni salah satu fungsionaris Formad Lotim juga menambahkan beberapa harapan operator madrasah sebagai berikut:

1.Bekerja di jam - jam kerja

Bekerja di jam - jam kerja merupakan pengharapan yang utama bagi seorang operator karena mereka juga ingin istirahat dan bisa berkumpul dengan keluarga tanpa adanya beban dari pekerjaan yang sulit diselesaikan bahkan harus membuat operator menjadi seperti kalong yang keluar pada malam hari karena server tidak mendukung.

2.Aplikasi/Data Satu Pintu

Aplikasi yang saat ini diluncurkan untuk dikerjakan itu belum sepenuhnya menyatu pada  database aplikasi yang menjadi induk data yakni yang sering diwacanakan untuk dijadikan database yaitu EMIS tapi sampai saat ini Operator dalam melaksanakan tugas masih banyak hal -hal yang harusnya tidak di input ulang tapi ini di input ulang karena data emis belum sepenuhnya di syncronkan dengan aplikasi yang dikeluarkan dan perlu proses panjang untuk  menyelesaikannya karena hanya sebagian data yang syncon dengan EMIS sehingga  operator mengharapkan aplikasi satu pintu yakni hanya mengerjakan data induk saja untuk selebihnya tinggal menyinkronkan atau menarik data tanpa melakukan input ulang dan tinggal melengkapi data yang belum ada dan tidak susah diakses.

3.Kesejahteraan

Operator sebagaimana  halnya guru mereka memiliki status yang sama dan fungsi yang sama dalam mencetak generasi-generasi yang bisa diandalkan untuk membangun Bangsa dan Negara, dengan status dan fungsi yang sama halnya dengan guru mereka mengharap perlakuan yang sama dari yang memiliki kewenangan

Setidaknya ada bentuk penghargaan kepada jerih payah Operator Madrasah yang selama ini boleh dikatakan masih buram, contoh Insentif Guru-Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil atau dengan cara lain.

Pemangku kebijakan dalam hal ini Kementerian Agama dapat memberikan perhatian paling tidak ada standarisasi honorarium Madrasah dari dana BOS atau sumber lainnya.

4.Kemudahan dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Siapa saja tentunya mengharapkan kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan begitu juga operator mereka ingin mendapatkan kemudahan dalam melakukan akses penyelesaian pekerjaan mereka tanpa adanya notif error atau lainnya.

5.Sosialisasi

Selama ini banyaknya pekerjaan baru yang harus diselesaikan oleh operator membuat mereka harus belajar sendiri karena kurangnya sosialisasi bukan tidak adanya sosialisasi karena sosialisasi yang di lakukan tidak merata dan masih banyak yang belum memahami yang pada akhirnya mereka mencari solusi dari teman-teman yang mempunyai kompeten untuk menyesaikan masalahnya.

6.Waktu pekerjaan yang sesuai

Waktu pekerjaan berhubungan dengan waktu penyelesaian data yang harusnya disesuaikan dengan banyaknya pekerjaan yang tidak bisa dituntaskan dalam waktu yang sebentar bukan tidak diberikan keringanan dengan perpanjangan waktu tapi alangkah baiknya waktu pengerjaan disesuaikan dengan banyaknya data yang diminta.

7.Status Pekerjaan

Sebagaimana guru yang diakui keberadaannya dengan berpayung undang-undang dan mereka diatur untuk mendapatkan sesuatu yang harus mereka dapatkan, begitu juga operator ingin keberadaannya benar-benar diakui bukan hanya manfaatnya yang dirasakan tapi keberadaannya seperti tidak ada. jadi Operator ingin statusnya jelas dan diakui.

 Oleh karena itu, kami berharap pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih kepada Operator Madrasah. Salah satunya dengan meningkatkan honor mereka. Selama ini kami lihat Operator Madrasah pekerjaannya full day.

 “Pantang tidur sebelum data terkumpul itulah motto kami, lantas, kalau seperti ini Operator Madrasah itu kerja untuk siapa dan apa ?”, tegas Zamroni. (Lie)

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement