Lombok Timur, SK - Jayadi kelahiran Peneda Gandor 43 tahun lalu diduga hanyut terbawa arus gelombang air laut ketika turun melaut memancing ikan di Pantai Tekalok Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, pada, Rabu (1/7/2020) sekira pukul 04,00 pagi.
Kepala Desa Sugian, Lalu Mustiadi di kantornya mengatakan, hanyutnya nelayan (Jayadi-red) di pantai Tekalok diketahui setelah menerima laporan dari warganya sekira pukul 11.00 malam, beberapa jam setelah warga lainnya telah berusaha turun ke laut menggunakan tiga bodi (sampan) untuk mencari keberadaan Jayadi.
"Saya terima laporan warga sekitar pukul 11.00 malam kemudian saya tindaklanjuti dengan meminta bantuan muspika," kata Mustiadi, di kantornya.
Merespon laporan itu, Kapolres Lombok Timur melalui Kapolsek Sambelia, IPTU. Ahmad Yani dan anggotanya serta Babinsa Desa Sugian, kesokan harinya langsung turun ke TKP untuk memastikan laporan kejadian hanyutnya nelayan warga Sugian.
"Kami akan terus memantau perkembangan yang terjadi sambil menunggu informasi dari BNPB yang melakukan penyisiran mencari keberadaan nelayan tersebut. Mudahan yang bersangkutan bisa ditemukan dalam keadaan selamat," harap Kapolsek, ditemui media ini di TKP.
Tim Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pos Kayangan, Labuhan Lombok, terus merespon kejadian itu. Mengingat arus air laut pada malam itu (Rabu-red) sangat deras sehingga tim Basarnas baru bisa bergerak lakukan penyisiran dari Kayangan mengarah ke pantai Tekalok keesokan harinya.
"Enam orang anggota kami dari Pos Kayangan, turun lakukan penyisiran dari Pelabuhan Kayangan menuju Gili Lawang, Tekalok, tidak ada tanda yang bisa kami temukan," terang Komang Subudiasa.
Tim BNPB dari Lombok Barat dan Sumbawa lanjut Komang, juga turun membantu pencarian. Namun hingga berita ini diturunkan hari ini (3/7) belum ada informasi tanda-tanda ditemukannya Jayadi.
Kartini (33) istri Jayadi terlihat sock mendengar kejadian itu. Dia berharap semoga suaminya bisa ditemukan dan kembali dalam keadaan selamat.
Untuk diketahui merk sampan yang digunakan Jayadi melaut adalah Wahyu Ilahi. Jadi bagi masyarakat nelayan yang kebetulan melaut serta menemukan ciri-ciri tersebut bisa menghubungi tim SAR atau TNI/POLRI setempat. Tim SAR akan terus melakukan pencarian hingga korban berhasil ditemukan. (Ggar)
0 Komentar