Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Petani Tembakau di Lombok Timur Larang Keras Anaknya Candu Rokok

Lombok Timur, SK - Sebenarnya tidak semua petani tembakau menginginkan anaknya menjadi perokok. Apalagi anaknya itu masih usia dini (sekolah) tentu larangan merokok itu bagian dari tanggung jawab keluarga dan guru.

Larangan merokok itu, diterapkan oleh Lalu Nursiwan (35) asal Desa Dadap, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, kepada keluarganya. Meskipun pada kenyataannya, Nursiwan bisa dikatakan perokok aktif. Tapi kebiasaannya itu tidak ingin diturunkan kepada anak serta keluarganya.

Menurutnya merokok itu adalah bagian dari perbuatan yang tidak terpuji bahkan cenderung merugikan ekonomi keluarga. Sehingga dengan tegas Nursiwan turut menghimbau kepada anak-anak di lingkungannya agar tidak membiasakan diri merokok.

"Kita memiliki tujuan yang sama sebenarnya. Saya juga melarang keras adik dan anak saya merokok apalagi dia di bawah umur," terangnya pada media ini, Selasa (21/7/2020)

Andaikan ada dijual obat yang bisa membuat orang total berhenti merokok, Nursiwan akan membelinya. Sebab, ia menyadari, membiasakan diri merokok itu akan membebani ekonomi keluarga lebih - lebih lagi akan mengganggu kesehatan.

"Saya juga sering dimarahi istri hanya karena gara-gara merokok," akunya.

Agar petani tembakau mau beralih tanam ke jenis komoditas lain, peran serta pemerintah menurut Nursiwan itu penting. Pemerintah harus mampu menstabilkan harga komoditas lain menjelang panen raya sehingga, petani tidak terus dirugikan.

Di ceritakan pengalamannya pada saat Nursiwan, menanam jagung. Ketika musim panen tiba katanya, harga jagung turun drastis dari harga sebelumnya, begitu juga tanaman varietas lain. Pemerintah terkesan tidak mampu mengawal harga komoditas petani ketika panen raya tiba.

"Kami mau beralih tanam dari tembakau ke biji-bijian atau sejenisnya, tapi tolong pemerintah juga harus bisa mengawal harga barang petani sehingga kami tidak terus dirugikan," tutupnya. (Ggar)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement