Sapit. SK_Dari ketinggian berkisar 2300 mdpl negeri atas awan. Rasa lelah, letih, dan lesu bisa terobati dengan suguhan keindahan pagi.
Perjalanan sekira 3 jam, dari Pos parkiran motor. Di kiri kanan jalan, kita di suguhi, dengan panorama pertanian dengan berbagai jenis tanaman. Ada kopi, wortel, cabai besar, hingga yang rawit turut serta memantik mata untuk betah melihatnya.
Tak hanya itu, perjalanan menuju Pal Jepang kita juga melintasi hutan yang cukup eksotis. Ada tempat beristirahat sejenak kemudian lanjutkan perjalanan.
Telinga kita juga diperdengarkan dengan suara burung yang berkejaran, seakan menawarkan untuk berhenti sejenak, menawarkan suara kicauannya untuk didengarkan.
Keluar hutan, disambut ilalang diterpa angin beserta kabut. Terasa langkah yg gontai menjadi kuat kembali untuk mendaki hingga akhir.
Pal jepang gelar tenda, mulai diselimuti kabut. Tenda sudah berdiri, secangkir kopi pahit khas Desa Sapit mulai menghampiri. Makan pun ditemani kopi juga, betapa nikmatnya.
Pagi menjelang, tenda mulai dibuka. Semalam dinginnya menggigil hingga tulang. Didepan pintu tenda diantara bukit savana diujung barat sana. Terbelalak mata memandang yang perkasa bernama Rinjani.
Aduhhhhhhaiiii cakep memang. Menggoda mata dan kamera androaid untuk menyimpannya sebagai Galeri. Dan membuktikan kalau itu adalah pernah kita ada disana. Kita berbahagia, bersenda gurau bersama.
#paljepang
#sapitdesa
#kecamatansuela
#janganlupabahagia
#sapitwisatadesa
Arihinul Inkong
0 Komentar