Lotim. SK_Pimpinan Pemuda Nahdatul Wathon(NW) Lombok Timur menilai kalau menagement pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lotim dinilai masih amburadul. Seperti halnya dalam sistim administrasi kurang tertata dengan baik.
" Kami nilai menagement pengelolaan Baznas Lotim masih amburadul dan perlu diperbaiki," tegas Ketua PD Pemuda NW Lotim, Hasanah Efendi di Selong, Minggu (14|6).
Selain itu, lanjut Haspen, panggilan akrabnya, pengelolaan Baznas Lotim juga dinilai tidak sehat. Kita melihat masih dijalankan sistem kedekatan dengan penguasa. Artinya siapa yang dekat dan lebih dikenal maka akan cepat dilayani, sedang yang tidak dikenalkan terabaikan kendati melakukan upaya secara prosedural.
Seperti contoh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKSA) yang mengajukan proposal ke pihak Baznas Lotim. Tapi karena tidak dikenal akhirnya diabaikan. Namun saat dikomplain soal proposal yang diajukan, pihak Baznas dengan seenaknya bilang proposalnya hilang, dan diminta buat proposal baru lagi.
"Hilang proposalnya, disuruh buat lagi, hilang lagi, disuruh lagi proposalnya. Artinya ini menandakan Baznas Lotim tidak profesional dalam menjalankan tugasnya," ujar Hasfen.
Tidak itu saja, tambah Magister Komunikasi ini mengatakan pihaknya juga banyak mendapat laporan dan keluhan soal pengelolaan uang ummat itu yang cenderung ke arah monopoli dalam penyalurannya.
Bahkan masyarakat harus gigit jari saat mau memasukan proposal bantuan, ada tulisan di pintu mohon maaf sementara tidak menerima proposal, tapi ketika ada orang yang kenal dengan pengurus Baznas membawa proposal bisa langsung masuk dan cepat cairnya.
Seperti kemaren ada keluhan dari salah satu pengurus LKSA yang harus bolak balik membuat proposal sampai tiga kali, karena proposal pertama dan keduanya hilang sehingga disuruh lagi buat proposal. Sehingga ini sudah tidak benar pengelolaan managemen di dalam Baznas itu.
" Masak proposal orang bisa hilang dalam ruangan yang begitu megah dan esklusif, sehingga dirinya menduga ada kesengajaan untuk tidak diperhatikan," tukasnya.
Ketua Pemuda NW Lotim ini juga mencium ada ketidakharmonisan dalam unsur pimpinan Baznas itu, sehingga Bupati Lotim sebagai orang yang bertanggungjawab atas Baznas Lotim, karena Bupati yang SK- kan harus memperbaiki kondisi ini. Jangan sampai karena kepentingan tim Bupati pada Pilkada 2018 lalu urusan ummat diabaikan.
"Kami minta pertanggungjawaban Bupati Lotim atas pengangkatan pimpinan Baznas Lotim yang duduk sekarang ini, dengan cara mengevaluasi," tandas Hasanah Efendi.
Sementara ditempat terpisah Wakil Ketua Baznas Lotim, L.Muhir saat dikonfirmasi mengakui kalau masalah administrasi masih kurang,sehingga kedepannya kami akan memperbaiki untuk lebih baik lagi.
" Terima kasih atas kritik dan saran berbagai pihak terhadap Baznas Lotim untuk arah lebih baik," tegas Muhir.
Selain itu, lanjut Muhir, terkait masalah administrasi di Baznas Lotim tentunya terletak pada Sekretaris Baznas yang dinilai belum maksimal dalam mengelola administrasi yang baik.
Sehingga seringkali pihaknya memberikan masukan dan menegur Sekretaris untuk lebih memperketat administrasi yang ada di Baznas. Agar tidak ada permasalahan seperti proposal hilang maupun lainnya.
"Kita sudah minta untuk membuat rak atau lemari tempat pengarsipan proposal maupun lainnya agar lebih tertata dengan baik," tandasnya.
Sekretaris Baznas Lotim, Abdul Hanyyi sempat dihubungi melalui telepon selulernya akan tapi dirinya mengaku sedang rapat di Baznas.
0 Komentar