Pinggabaya SK_Lotim- Pola asuh dan pengawasan orang tua terhadap aktivitas sosial anak sangat penting. Apabila orang tua lengah terhadap hal itu, maka akan menciptakan anak tersebut terjerumus pada pergaulan yang kurang baik, sehingga anak tersebut akan belajar merokok di lingkungan pergaulannya yang orang tua tida ketahui.
Dari hasil liputan Speaker Kampung menemukan seorang anak yang sedang asyik berkumpul dengan teman-temannya sambil merokok.
Saat ditanya, salah seorang anak berumur 15 tahun yang sebentar lagi naik kelas 3 Madrasyah Tsanawiyah (MTS) sebut saja dia Y (red. Nama samaran) ini menceritakan bagaimana dirinya belajar merokok sampai menjadi perokok saat ini.
Y mengatakan dirinya belajar mengenal rokok dan merokok sejak ia sering disuruh membeli rokok serta melihat bapak nya merokok.
Selain itu dia belajar merokok dari sepupunya. Kala itu ia menggunakan bulu jagung kering sebagai tembakau dan kulit jagung sebagai kertas rokoknya, "rasanya panas di tenggorokan kayak seret-seret gitu" kata Y
bercerita.
Siswa yang akan naik kelas 3 MTS ini juga bercerita tetang dirinya saat di sekolah. Kalau di sekolah dirinya tidak pernah merokok, sebab uangnya tidak cukup membeli rokok. Guru-guru juga sering di lihat sembunyi-sembunyi saat merokok. "Mereka tidak berani terang-terangan karena kepala sekolah tidak merokok" ungkapnya.
Y juga mengungkapkan kepada media, kalau ia merokok sepulang dari sekolah, "itupun rokok lintingan yang saya rokokkan" kata Y
Di tempat yang sama y juga bercerita tentang dirinya yang tidak merokok di rumah. Dia hanya merokok di luar rumah saja "saya merokok nya di tempat ngumpul" kata dia.
Lanjut dia bercerita, ia pernah di lihat oleh orang yang lebih dewasa dari dia saat merokok. Orang tersebut bukan menegur dia justru memberikan nasihat aneh. " merokok sudah, merokok itu tanda sebagi seroang laki-laki" begitu kata laki-laki itu, menjelaskan kepada Y.
Dirinya juga bercerita tetang kapan mulai sebagai perokok. ia intensif merokok saat mengikuti seni musik gendang bleq. "Nah kalo kita main gendang bleq, puas sudah kita merokok" katanya. Saat main gendang bleq tidak ada yang mengawasi, dan tidak dilarang ketua gendang bleq untuk merokok. "Pokok selesai makan wajib merokok kalo kita main gendang bleq, jelasnya.
Kendati demikian, Y yang akan naik kelas 3 SMP ini sekarang sudah menjadi kecanduan rokok. "Kalo tidak ada rokok ya ngelinting" kata Y.
Kalo saya tidak merokok sehabis makan, lain sekali rasanya, kayak mual-mual gitu" terangnya
Lanjut dia menerangkan kalau dia pernah dilihat oleh bapaknya merokok. Namun sikap orangtuanya justru acuh, tidak ada perhatian yang berlebih. "Sesekali saya pernah dilihat, tapi saya didiamkan, dan saya pernah ngambil rokok bapak saya" tutupnya.
Penulis: Rian
1 Komentar