Lombok Timur, SK - Lembaga media Komunitas Speaker Kampung bekerjasama dengan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) Jakarta, hadir bersama warga, dari warga oleh warga untuk warga untuk menyuarakan hak-hak masyarakat bawah atau akar rumput.
Mentoring Jurnalisme Warga yang digelar di Lesehan Kampung, Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur, pada 2 Mei 2020 ini diikuti puluhan penggiat media komunitas dari Lima Kecamatan.
Kelima kecamatan itu antara lain, Kecamatan Sambelia, Pringgabaya, Suela, Wanasaba dan Aikmel. Masing-masing kecamatan diwakili sedikitnya dua orang pewarta warga.
Selain penggiat media komunitas, juga dihadiri oleh Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Karang Baru, Muslih Adnan. Muslih sangat mengapresiasi karya yang disajikan pewarta warga Speaker Kampung. Baik karya berbentuk video yang dirilis di youtube Speaker Kampung TV maupun karya tulis yang dimuat di website Speaker Kampung.net.
Karya jurnalistik pewarta warga yang ditayangkan di aplikasi youtube Speaker Kampung TV, fanspage facebook, blog serta media daring lainnya seperti whatsapp grup, bertujuan untuk mempermudah publik mengakses berita/informasi yang dihasilkan oleh pewarta warga itu sendiri.
Selain ingin belajar teknis shoot dan editing Video, Muslih mewakili dinas kesehatan Puskesmas Karang Baru, Desa Wanasaba, Kecamatan Wanasaba, bersama satu rekannya lagi Sabirin, mengajak Lembaga Media Komunitas Speaker Kampung, bekerja sama untuk mengangkat informasi seputar Puskesmas Karang Baru.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Pemenuhan hak dasar warga dibidang kesehatan adalah tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus bisa memenuhi itu semua.
"Sebagai pelayan masyarakat dibidang kesehatan, saya ingin membina kerjasama dengan Speaker Kampung untuk menulis, mempublikasikan perkembangan seputar Puskesmas Karang Baru agar diketahui publik," kata Muslih.
Tawaran kerjasama itu disambut baik oleh pimpinan redaksi Hajad Guna Roasmadi, SH dan juga tim redaksi lainnya. "Tawaran kerjasama ini merupakan angin segar buat kami. Insya Allah kami siap menjalin kerjasama. Puskesmas yang lain juga bisa mengikuti langkah yang sama seperti dilakukan oleh KTU karang Baru, Muslih," terang Eros panggilan Hajat Guna Roasmadi.
Dalam mentoring jurnalisme warga itu, ada tiga tema penting yang dibahas diantaranya, bagaimana pemerintah bersama warga merespon pandemi Covid-19, pelayanan dasar warga serta kawasan tanpa rokok.
Sebagai penanggung jawab pemberitaan pada Lembaga media komunitas Speaker Kampung, penting disampaikan kepada publik bahwa media Speaker Kampung niat awal berdirinya adalah bagaimana menyuarakan keluhan atau permasalahan yang terjadi di akar rumput.
Media Speaker kampung kata Eros sebagai wadah untuk menampung keluhan warga yang termarjinalkan. Mengharapkan media arus utama untuk menyuarakan akar rumput dirasa begitu jauh dari harapan. Karena lanjut Eros, media arus utama (mainstream) kebanyakan menyajikan berita tentang politik, untuk kepentingan elit politik atau bos perusahaan media itu sendiri, apalagi menjelang pesta demokrasi.
Menceritakan pengalamannya, ketika dia (Eros-red) katanya dulu pernah berkarya di media arus utama. Menurutnya, kebanyakan media arus utama itu memberitakan seputar kehidupan orang kota kemudian dikonsumsi oleh orang desa.
Lalu pertanyaannya, siapakah yang akan mengangkat informasi bagaimana kehidupan orang desa untuk dikonsumsi orang kota, jika bukan media warga?
Dan biasanya lanjut Eros, media arus utama menyajikan berita untuk mengejar rating tanpa memperhatikan asas manfaat yang dirasakan oleh warga. Sebenarnya, kehadiran media disamping sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah, terpenting adalah sebagai media edukasi bagi warga. Nah, media komunitas Speaker Kampung, hadir untuk itu. (Ggar)
0 Komentar