Lombok Timur, SK - Pelan tapi pasti berbagi pengetahuan dan pengalaman pada acara mentoring Jurnalisme warga (JW). Itulah yang dilakukan selama ini oleh penggiat media Komunitas Speaker Kampung yang di dukung oleh Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN Jakarta) berlangsung di Lesehan Kampung, Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, sabtu (2/5/2020).
Mentoring JW ini dihadiri puluhan penggiat media komunitas dari lima kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, menggelar mentoring jurnalisme warga. Kegiatan ini dimentori oleh dua orang tim redaksi merangkap jurnalis Speaker Kampung yakni Fikri MS dan M. Sanusi Ardi Wiranata, S.pd.
Kedua mentor ini menyajikan materi jurnalistik yang berbeda. Fikri, jurnalis asal Sambelia, bertugas menyajikan materi teknik penulisan berita yang benar. Sedangkan Sanusi, asal Wanasaba berbagi ilmu teknik shot dan editing video.
Fikri yang biasa dipanggil rekan komunitasnya dengan sebutan Anggar, memiliki pengalaman penulisan berita sejak tahun 2015. Sebelum menjadi penulis katanya dia pernah aktif sebagai penyiar radio komunitas di desanya.
Berbekal pengalaman menjadi penyiar radio itulah sehingga dia kini menjadi seorang jurnalis profesional di Speaker Kampung. Sebelumnya, dia pernah menulis di website bkl.co.id dan media suarakomunitas.net hingga kini.
"Kunci menjadi penulis profesional itu hanya satu yakni kemauan untuk menulis, menulis, menulis dan terus menulis," jelas Fikri
Selain itu penulis harus mampu menanamkan sifat sensitivitas pada lingkungannya. Mampu membaca objek yang akan dinaikkan dalam tulisan. Bisa membaca perubahan iklim kehidupan, ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, lingkungan dan lain sebagainya.
Kemudian mulailah menulis dari hal-hal sederhana yang tidak mendatangkan resiko bagi penulis tapi memiliki dampak positif bagi pembaca atau masyarakat yang diwakili dalam tulisan itu. Umpan pemerintah agar segera merespon apa yang menjadi harapan warga. Apalagi hasil karya tulis itu direspon langsung oleh pemerintah atau pemangku kebijakan maka disanalah manfaat besar yang dirasakan oleh seorang jurnalis.
"Kita tidak bisa bantu warga meringankan beban hidupnya dengan materi, tapi minimal kita suport warga lewat tulisan. Manfaatkan sisa hidup kita agar berguna bagi orang banyak," kata mantan penyiar radio ini.
Dalam kegiatan mentoring jurnalisme warga ini Sanusi juga banyak menyampaikan terkait dengan memanfaatkan handphone dalam kegiatan jurnalistik. Teknik pengambilan video yang benar dimulai dari tiga dasar yakni long shot, medium shot dan close up.
"selain tiga cara pengambilan video ini kita juga perlu memahami teknik anggel atau sudut pandang" Jelas Sanusi.
Ia melanjutkan sudut pandang dasar misalnya menyorot objek dari atas ke bawah, kemudian dari bawah ke atas dan sudut pandang long shot dan closeup.
"Kita harus berhati-hati dalam pengambilan video, kita tidak boleh menzolimi penonton" Jelasnya.
Dirinya menjelaskan bahwa menzolimi mata penonton saat pengambilan video dengan bergerak ikut lari cari objek. Maka penting menggunakan teknik pengambilan yang tepat dengan tanpa napas, sehingga tidak ada gerakan pada kamera.
0 Komentar