Lombok Timur, SK - Menjelang tibanya hari raya Idul fitri 1441 H/2020 M, Gerakan Pemuda Mudung Anggaraksa (GPMA) kembali mengajak anggotanya lakukan bakti sosial membersihkan sarana ibadah (Masjid) dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di wilayah Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Ahad 16 Mei 2020.
Tidak hanya merespon pandemi Covid-19 dengan memberikan santunan pada lansia, anak yatim, kaum disabilitas dengan paket sembakonya, organisasi kepemudaan ini juga aktif melakukan gerakan di bidang lainnya seperti di bidang pendidikan (agama).
Gerakan bakti sosial misalnya. Mereka mengajak anggotanya bersihkan masjid dan area pekuburan menjelang tibanya hari raya Idul fitri. Tujuannya agar di dalam hati individu terpateri jiwa peduli lingkungan, mencintai kebersihan dengan menanamkan budaya gotong royong di tubuh pemuda.
"Kami ingin mengajak anggota GPMA agar terus berinovasi mewujudkan masyarakat peduli lingkungan dengan senantiasa menjaga kebersihan," terang Suryadi.
Ditambahkan Suryadi, meskipun ada sekelompok orang yang diduga menganggap pergerakan pemuda ini ditunggangi politik, itu tidak dipermasalahkan. Di negara demokrasi ini setiap orang berhak untuk mengeluarkan pendapat sifatnya membangun. Yang penting dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Apalagi dengan gerakan bakti sosial yang mereka lakukan, menurut Suryadi, seolah-olah ada yang bermain di belakang layar. "Tapi jujur, tidak ada niat untuk mendoktrin mereka atau menyinggung personal apalagi pemerintah," jelasnya.
Agenda selanjutnya, dalam menyambut hari kemenangan ini, GPMA akan membuat dekorasi di sekitaran masjid dan jalan. Mengingat dana pemuda yang terbatas sumbangan dari Filantropi atau pihak ketiga, akan melakukan pawai takbiran menggunakan konsep tradisional.
Di halaman facebook milik GPMA terpantau banyak yang memberikan dukungan kepada gerakan pemuda mudung ini dan banyak juga yang membagikan kegiatan yang sudah GPMA lakukan sepanjang bulan ini melalui medsosnya masing-masing.
Sebut saja Rozi pemuda Mudung, bertugas jadi satpol PP Lotim. "Mari kita sama-sama mencerdaskan bangsa dan mensejahterakan masyarakat," tulisnya di kolom komentar.
Begitu pula di akun lainnya bernama Xlkrom Yfs, sangat mendukung gerakan ini. Katanya, dia tidak bisa ikut karena lagi aktif bekerja di luar negeri. Ia tidak bisa pulang ke Lombok karena lagi lockdown akibat pandemi di negara tempatnya bekerja.
Semua pemuda yang bergabung di Forum Diskusi Pemuda Anggaraksa (FDPA) seperti Enk Karisma, Hamzani, M. Ali Satriadi, inisiator GPMA yang juga aktivis PMII Lombok Timur dan banyak yang lainnya, tidak bisa disebut satu persatu. Mereka terus memberikan support serta motivasi kepada organisasi kepemudaan yang baru berdiri ini.
Mereka yang merantau ke luar negeri seperti Bang Hijr panggilan Roni, dengan jiwa kritisnya terus bersuara lantang menulis kemudian di publish ke media sosialnya. Dia tidak ingin melihat terjadi ketimpangan sosial di tengah masyarakat.
"Teruslah mengabdi, mereka tidak butuh banyak. Mereka rindu perhatian walaupun kecil. Hadirlah sebagai bentuk kepedulian karena pemuda adalah generasi perubahan," cuitnya di media sosial. (Ggar)
1 Komentar
mari kita bersama menyuarakan kepedulian terhadap Lingkungan dan alam 🙏🙏