Lombok Timur,SK - Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona disease 19 (COVID-19) Pemerintah Desa Sambelia bagikan 3260 masker secara gratis kepada 1630 Kepala Keluarga (KK) se- Desa Sambelia, Senin (13/4/2020)
Secara simbolik, Kades Sambelia Ahmad Subandi, SE menyerah masker kepada ketua RT dan kader di kantor desa. Kemudian masker itu dibagikan langsung ke rumah-rumah warga oleh ketua RT dan kader didampingi satgas Covid-19.
Satgas yang dibentuk pemdes Sambelia sebanyak 30 orang itu, sembilan orang dari Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas Sambelia, sisanya dari unsur pemdes, BPD dan juga pemuda.
Sebelumnya, Pemdes Sambelia menganggarkan satu masker untuk satu KK. Mengingat harga masker belakangan ini cukup marjinal. Sehingga masyarakat tidak akan mampu untuk membelinya sendiri akibat daya beli masyarakat belakangan ini mulai menurun. Oleh karena itu sesuai hasil musyawarah bersama tim penanganan Covid-19, memutuskan untuk menambah satu masker lagi.
"Akibat musibah non alam (corona) ini menyebabkan daya beli masyarakat turun drastis sehingga kami berkesimpulan untuk memberikan dua masker untuk satu Kepala Keluarga," terang Subandi.
Pembagian masker ini dilakukan untuk menindaklanjuti himbauan Bupati agar seluruh pemdes di Lombok Timur diwajibkan menyiapkan anggaran untuk pembelian masker. Kemudian lanjutnya, masker itu dibagikan kepada seluruh masyarakat. Hal ini sebagai langkah awal mengantisipasi penyebaran wabah Coronavirus di Lombok Timur.
"Kami bagikan 3260 masker kepada 1630 KK se-Desa Sambelia terdiri dari Delapan Kepala Wilayah (kadus)," terang Sekdes Sambelia, Mahmudin S.pd.
Masker ini digunakan setiap kali warga keluar dari rumah. Bisa juga diberikan kepada keluarganya yang sering bepergian untuk menjaga kontak langsung dengan orang lain. Apalagi mereka ke pasar. Masyarakat dihimbau untuk tetap mengamalkan pola hidup sehat, social distancing, social Physical menghindari perkumpulan untuk mencegah penularan virus dari orang ke orang.
Jika itu bisa dilakukan maka secara tidak langsung akan menyelamatkan keluarga, sahabat, tetangga bahkan masyarakat dari wabah virus yang mematikan ini.
Menurut pers release atau form laporan Tim Gerak Cepat (TGC) Covid-19 PKM Sambelia, menunjukkan, sampai pada 12 April 2020, pukul 11.00 WITA Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) sebanyak 28 orang. Dari 28 orang itu, 16 orang dinyatakan selesai isolasi 14 hari, sementara sisanya 12 orang masih dalam tahap isolasi mandiri.
Di Desa Sambelia khususnya, Orang Tanpa Gejala (OTG) tidak ada alias nol. Orang Dalam Pemantauan (ODP) Lima orang. Setelah 14 hari melakukan isolasi mandiri kelima orang tersebut dinyatakan selesai dalam pemantauan. Demikian press release yang dikirim ketua TGC Puskesmas Sambelia, Suaidiyah, pada media ini.
Meskipun begitu, pemdes Sambelia bersama satgas, tetap mengambil langkah antisipatif menyisir setiap warga balik kampung. Seperti TKI/TKW yang baru pulang dari luar negeri. Begitu pula pelajar/mahasiswa yang pulang dari luar daerah tetap jadi sasaran satgas.
TGC dari PKM Sambelia yang sudah dibentuk di harap agar segera bergerak jika ada laporan dari satgas desa akan keberadaan warga yang baru balik kampung.
"Melihat situasional seperti ini, jangan ada alasan hari libur. Saya harap antara pemdes dan TGC bisa kita ajak bekerja sama, proaktif menindaklanjuti laporan terkini dari satgas," tegas Subandi.
Kepala dusun Metro, Rusli, berharap agar masyarakat bisa mengambil peran melaporkan jika ada keluarga atau warga lain yang baru pulang dari luar negeri atau luar daerah. Kerjasama antara pemdes/satgas menjadi prioritas utama untuk mengantisipasi pandemi Covid-19.
"Benar apa yang dikatakan orang, lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Rusli.
Sebelumnya, Kepala Desa Sambelia, Ahmad Subandi telah menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) kepada 30 satgas Covid-19. APD itu berupa baju relawan desa Covid-19, sepatu, celana panjang, masker, jas hujan (mantel) dan hand sanitizer.
APD ini nantinya akan dipakai oleh satgas ketika turun melakukan sosialisasi. Jika ditemukan ada warga terindikasi terpapar virus corona, pemdes Sambelia juga sudah menyiapkan ruang isolasi di kantor desa lengkap dengan alat pengatur suhu tubuh (Termometer).
Bagi satgas yang merasa belum mengambil APD sesuai SK, Subandi menghimbau agar segera mengambil sendiri ke kantor desa Sambelia tanpa berwakil. (Ggar)
0 Komentar