Lombok Timur, SK - Untuk menghindari terjadinya stunting pada anak-anak para orang tua diminta untuk rajin periksa kehamilan. Inaq Amaq Semeton Jari (Ibu bapak saudara sekalian) diminta datang ke polindes dan posyandu.
Hal ini dihombau Kepala puskesmas (kapus) Sambelia, Lalu Ahmad Faozan, S.Kep.Ns menghimbau kepada ibu hamil supaya rajin periksa kesehatan selama kehamilannya ke puskesmas, pustu atau polindes terdekat.
Ini dimaksudkan agar bayi yang sedang dikandungnya mendapat asupan gizi lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibunya sehingga ketika bersalin anak yang dilahirkan bisa tumbuh normal.
Dikatakan Faozan, stunting yang paling banyak ditemukan berada di Desa Dadap sebanyak 83 orang. Nah, untuk menghindari agar stunting ini bisa dikurangi maka pemerintah dan warga harus melakukan beberapa hal seperti mendirikan Rumah Desa Sehat (RDS) mengakomodir lima paket layanan dasar seperti menjaga KIA, pemenuhan Gizi, perlindungan sosial, sarana air bersih dan sanitasi sasarannya semua elemen masyarakat.
Untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) kepada masyarakat, dinas kesehatan seperti puskesmas katanya, sudah melakukan pemberian Program Makanan Tambahan (PMT) untuk peningkatan asupan gizi bagi bumil dan anak melalui posyandu.
PMT ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya pada anak. Bukan saja PMT petugas kesehatan dari puskesmas lakukan roadshow turun ke rumah warga lakukan sosialisasi dibantu kader posyandu, mendorong warga agar minimal di setiap rumah memiliki jamban.
"Untuk menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan penting program jambanisasi, kemudian selama kehamilan, untuk menghindari penyakit anemia, kami berikan 90 tablet tambah darah setiap bulannya melalui posyandu," jelas Faozan ketika media ini menemuinya di ruang kerjanya, Selasa, (3/9/2019).
Stunting ini lanjut Faozan, nampak apabila anak atau balita sudah berumur dua tahun. Oleh karenanya diingatkan kepada ibu-ibu untuk membiasakan diri memberikan susu eksklusif (ASI) pada bayinya hingga berumur dua tahun.
Disamping itu, Faozan menghimbau kepada warga atau calon ibu untuk rajin mengontrol kehamilannya ke puskesmas atau bidan desa. Jika ada jadwal posyandu diharap apapun kesibukannya usahakan untuk datang ke posyandu karena disana nanti akan diberikan vaksinasi atau imunisasi agar bisa menjaga daya tahan tubuh selama kehamilan.
Ditempat terpisah, ketua KPM Desa Sambelia Narza Azis mengatakan, untuk membantu pemerintah agar program deteksi dan penanganan dini tentang stunting ini bisa diatasi dengan baik, diharap kepada ketua BPD Sambelia beserta anggotanya untuk turun ke masyarakat bantu sosialisasi.
"Jangan hanya sekedar pandai berteori, tapi mari implementasikan program pemerintah ini turun ke masyarakat membantu kader dalam melaksanakan tugasnya," tegas Narza. (Ggar)
0 Komentar