Sambelia,SK - Camat Sambelia diwakili Kasi Pemerintahan, Ishak, SH melepas sedikitnya 136 mahasiswa dari Universitas Gunung Rinjani (UGR) yang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sambelia, pada, Senin (15/7/2019) di halaman kantor Camat Sambelia, Lombok Timur, NTB.
Mahasiswa UGR angkatan ke 20 ini akan berpencar di sepuluh desa se-Kecamatan Sambelia, masing-masing desa diwakili 12 hingga 15 mahasiswa. Demikian dikatakan dekan mahasiswa Fakultas Hukum, M. Zainuddin, saat dikonfirmasi awak media usai melepas mahasiswanya.
"Masing-masing desa kami tempatkan minimal 12 hingga 15 orang, mereka akan saling mengisi, apa yang masyarakat butuhkan," jelasnya.
Program tematik yang diutamakan kata Zaenuddin adalah pembangunan MCK di semua desa, kecuali Desa Madayin tidak masuk dalam programnya.
Meskipun Madayin tidak masuk dalam program tematiknya, ia (Zainuddin-red) dan dekan dosen lainnya bersama teman-teman mahasiswa berjanji akan tetap membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat disana.
"Saya juga berharap kepada teman-teman yang KKN di Sambelia, bisa memelihara nama baik dan menjaga almamater. Sebagai insan yang baik harus bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat," harapnya.
Dosen pendamping lainnya, Paridi, bertugas memberikan statistik (pembekalan) kepada ratusan mahasiswanya menambahkan,dari hasil observasi yang dilakukan sebelumnya, dia melihat ternyata kebanyakan masyarakat korban gempa masih kekurangan MCK. Sehingga pasca gempa menurutnya, perlu penambahan MCK di setiap desa bahkan kadus.
Selain rencana membangun MCK, dosen jurusan perikanan ini juga menyediakan program bagi mahasiswanya untuk membersihkan pantai bersama nelayan. Dari sepuluh desa, hasil observasinya terdapat enam desa yang akan menjadi sasarannya.
Bukan itu saja, program KKN yang dilaksanakan mulai 15 Juli berakhir 15 September ini juga akan memprioritaskan masalah administrasi kependudukan (adminduk). Mereka akan bekerjasama dengan Disdukcapil yang akan difasilitasi oleh KOMPAK. mengingat masih banyak warga yang belum memiliki e-KTP, KK, akta kelahiran, akta nikah, akta kematian dan lain sebagainya.
"Dari dukcapil rencana akan turun langsung bersama KOMPAK. Kami juga punya mahasiswa yang bekerja di disdukcapil, tugas mereka nanti memberikan penyuluhan kepada warga bila perlu datang ke setiap kantor desa," terangnya.
Menyinggung masih banyaknya warga yang menggunakan jasa calo dalam pembuatan adminduk, Paridi berjanji akan memberikan edukasi atau pemahaman kepada warga supaya tidak menggunakan jasa calo dalam mengurus adminduk.
"Kami nanti akan sosialisasikan kepada warga bahwa bikin KTP, KK dan akta itu gratis," janjinya.
Program KKN yang dilaksanakan pasca gempa ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Program ini diharapkan bisa diselesaikan sampai tuntas selama dua bulan hingga tidak ada yang tertinggal. Program bantuan tidak hanya terfokus pada program kolektif, kolegial saja, tapi apa saja kebutuhan warga akan mereka bantu. (Ggar)
0 Komentar