Suela-SK _Rute menanjak dan
bebatuan menyulitkan wisatawan mengakses pemandian Embung Kembar seraya menikmati
fanorama alam di kawasan Tibu Jukung, Desa Suela, Kabupaten Lombok Timur.
Pembangunan Jalur Agrowisata ini untuk memudahkan petani mengangkut hasil pertanian mereka |
Kepala Desa Suela yang akrap disapa Pak Eko tiap hari
melakukan lobi pembebasan lahan dengan petani setempat, yang juga sangat
menudukung dibukanya jalan tani yang langsung terhubung ke obyek wisata seluas
1,25 hektar itu.
Diceritakan dari tetua Desa
Suela, nama Tibu Jukung yang didiami penduduk Dusun Cempaka paling timur itu
terambil dari kata benda dan kata kerja. Yaitu "Tibu" adalah kolam,
dan "Jukung" berarti alat transportasi air seperti perahu atau kano
yang terbuat dari bambu terikat apit yang dinaiki orang mengarungi bendungan
yang bersumber dari mata air Lemor.
Pada tahun 2008, objek wisata
Embung Kembar ramai dikunjungi wisatawan lokal. Salah satu aparatur Desa Suela
Haji Hurmiati yang tinggal di Tibu Jukung mengaku sempat menyewakan puluhan ban
renang, sebagai pengganti "Jukung" yang dulu dipakai berlayar sambil
menikmati hamparan fanorama sawah di sekelilingnya.
"Ba ita pertama nyewaang
ban. Terus sue-sue milu batur-batu ta," katanya.
Menurut Kades Suela Rosyidi,
dibukanya jalan agrowisata itu bertujuan memudahkan para petani mengangkut
produk pertanian, hasil panen dan memudah mereka yang ingin bersantai ke wisata
alami nan berudara segar.
Jalan selebar 4 meteri itu
menembus Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Suela sebelah selatan, tanjakan
Dusun Cempaka sebelah barat, masjid raya Tibu Jukung sebelah utara dan obyek
wisata Embung Kembar sebelah timur.
Akan Ada Jembatan
Namun, jalan itu belum bisa dilalui kendaraan dari jalur SMA N 1 Suela dan tanjakan Dusun Cempaka karena belum tersedia jembatan. Untuk sementara, pengendara masih tetap menggunakan jalur lama menyusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Dayan Desa di bawah permukiman warga Dusun Cempaka.
Namun, jalan itu belum bisa dilalui kendaraan dari jalur SMA N 1 Suela dan tanjakan Dusun Cempaka karena belum tersedia jembatan. Untuk sementara, pengendara masih tetap menggunakan jalur lama menyusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Dayan Desa di bawah permukiman warga Dusun Cempaka.
Hal ini dikarenakan dalam proses,
dan alat berat eksapator baru sampai ke titik obyek wisata Embung Kembar pada
Sabtu (20/7/2019) siang sebagaimana dilaporkan Sekdes Suela Muhammad Hirsan via
medsos dengan akun facebook Toean Ichan. (Bam)
0 Komentar