Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Sekelumit, Sejarah Komunitas Pemuda Tertua di Desa Ketangga

Lombok timur. SK_ Tak pernah ku bayangkan, sebuah komunitas akan lahir dan besar hingga komunitas tersebut juga akan berakhir.

Di gang sempit padat penduduk tepatnya di Dusun Montong Gendeng Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur, disitulah Komunitas Pemuda Olor Chetok lahir dan tumbuh. Banyak pula pemuda tergabung dalam komunitas itu.

Aku juga masih ingat, ketika usiaku 11 tahun waktu itu aku duduk di bangku kelas 5. Komunitas pemuda ini aku kenal, melihat para anggotanya sering berkumpul, bahkan tak jarang pula mereka bergerombolan. Kegiatanya aku tak tahu persis, terlihat ketika moment lebaran saja mereka sering berkumpul.

Konon katanya, sebelum aku lahir Olor Chetok sudah ada sebelum aku lahir. Oh ya,, aku lahir pada tahun 1985, itu artinya komunitas ini sejak lama dibentuk oleh generasi pemuda di kampung asalku. 

Selain komunitas Olor Chetok, persatuan pemuda ini juga berbarengan aku kenal dengan komunitas pemuda Bacok Leak. Persatuan ini kalau tidak salah ia ada di Dusun Otak Desa, tetangga dari asal dusunku.

Aku mulai beranjak besar, tahun 1999 dari generasiku mulai menampakkan diri. Disepakatilah kelompok anak di kampung tersebut. Nama kelompok itu kami sebut Kelompok Olor Chetok yang kemudian menjadi sanggar Olor Chetok. 

Pada tahun itu pula, kelompok itu dinahkodai oleh sahabatku Edi Santoso, kemudian diganti lagi pada tahun 2000 oleh M Yusuf yang juga kawan akrabku. Tak berselang lama, sekali dalam setahun kami juga perombakan pengurus. Pada tahun 2002 aku terpilih menjadi ketua kelompok atau pengurus sanggar anak Olor Chetok.

Berbeda dengan kelompok pemudanya, saat itu pula kepengurusan sudah mulai berbeda. Maidun salah satu nama tokoh pemuda di Olor Chetok yang kemudian juga sebagai koordinator saat kami mendirikan kelompok musik pada tahun 2003-2004.

Sanggar anak Olor Chetok pun tetap berjalan, sesekali mereka juga menggabungkan diri dalam hal kegiatan. Utamanya dalam bermusik dan kegiatan seni lainya. 

Pada tahun 2007 kegiatan Olor Chetok juga mulai fokus pada musik. Pada saat itu juga ada perubahan kepemimpinan. Waktu itu disepakatilah pengurus baru, yakni Awaludin sebagai ketua, Eros Sekertaris, Muksin sebagai bendahara. 

Berbeda dengan tahun 2011, saya kemudian terpilih sebagai ketua kelompok itu. Hingga saat ini belum juga ada perombakan. Namun jika mengikuti aturan organisasi, tentu kepengurusan akan berakhir setelah tiga tahun. Itu artinya kepengurusan setelah ku kosong. Ini hanya lebih kepada komando saja.

Lalu pada tahun 20019 ini ada angin segar mulai terasa. Komunitas ini mulai menunjukkan diri. Mereka membuat selogan dengan Olor Chetok Bangkit dan mengalir. Semoga niat ini bisa kembali pada kejayaannya. 

Jika ada kesalahan dari tulisanku ini mohon di kritisi.
Penulis : Eros

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement