Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Warga Harus Kritis Terkait Isu Pelayanan Dasar

Lombok Timur, SK - Workshop Jurnalis Warga (JW) Speaker Kampung diikuti puluhan anggota komunitas pemuda, komunitas perempuan dan warga lainya dari Kecamatan Suela dan Wanasaba berlangsung selama dua hari dari 22-23 Juni 2019, berlangsung di Kebun Raya Lemor, Desa Suela, Kecamatan Suela, Lombok Timur.

Lokasi kebun raya Lemor ini sengaja dipilih panitia mengingat tempat ini dirasakan aman, nyaman, indah, luas, sehingga peserta bisa merefleksikan diri serta pikirannya karena menyatu dengan alam.

Hadir pelatihan JW tersebut adalah wartawan senior Kompas TV, Fitri Rahmawati atau akrab dipanggil mba Pikong bersama suaminya Latif Apriaman yang juga memiliki profesi yang sama.

Pada acara workshop itu Mbak Fitri dan Bang Latif lebih banyak mengajak JW berdiskusi, tukar pikiran dan berbagi pengalaman bagaimana menjadi seorang jurnalis yang profesional. Menjalankan kerja-kerja jurnalistik sesuai dengan kode etik serta tidak melanggar hukum atau undang-undang jurnalistik.

Keberadaan Lembaga Media Komunitas Speaker Kampung (SK) menurut jurnalis senior ini (Fitri-red) begitu besar pengaruhnya kepada warga.

 "Mengajak sekaligus membimbing komunitas agar menjadi pemuda yang kritis menyuarakan hak akar rumput," tegasnya.

Tiga isu besar yang terus menjadi perhatian atau sorotan kamera Jurnalis Speaker Kampung adalah hak dasar warga tentang pelayanan pembuatan administrasi kependudukan (adminduk) tentang kesehatan dan juga pendidikan.

Berarti isu lain diabaikan namun, ini yang dianggap sangat mendasar perlu segera terselesaikan.

Speaker Kampung sebagai media warga, bersifat terbuka selalu memberikan akses dan ruang seluas-luasnya kepada warga untuk menyampaikan aspirasinya. Sedikit berbeda dengan media mainstream sebagai media perusahaan. Dalam menyampaikan berita menurut Fitri, terkadang bisa saja mengutip dari medsos atau twitter misalnya, kemudian dijadikan berita sehingga viral, tapi tidak membawa dampak bagi masyarakat rentan.

Syamsuri misalnya, menyinggung masalah pelayanan kesehatan yg dilakukan oleh petugas  kesehatan yang berada di desanya, Jineng, Kecamatan Wanasaba.

Begitu Pula disampaikan Rati Purnama, asal Desa Beririjarak, Kecamatan Wanasaba. Rati mewakili warganya menyampaikan keluhan atas kurang nyaman warga ketika mengurus adminduk sebab petugasnya kurang ramah dalam melayani. Isu yang hampir sama juga disampaikan Toni Sanjaya. (Gar)


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement