Lombok Timur. SK_ Menikmati lebaran merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Saat ini kami bersama tim pegiat media komunitas mengikuti perayaan lebaran topat di halaman masjid Pusaka Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur NTB, Rabu 12/6/2019.
Di komunitas desa ini kami menikmati hal unik pada kegiatan lebaran pada umumnya. Karena lebaran topat tersebut tidak sedikit anak-anak yang mengikutinya. Sehingga lebaran topat ini juga disebut lebaran anak. Dinamakan Lebaran Topat karena tidak lain perayaan tersebut melibatkan ketupat yang dihidangkan pada dulang prayaan lebaran.
Dalam perayaan ini setiap orang tua yang anaknya telah meninggal dunia mereka diharuskan untuk menyajikan dulang makanan, mulai dari makanan khas dan segala jenis buah-buahan. Sementara untuk ketupat telur tersaji dalam dulang, Banyak topat telur yang dihidangkan menyesuaikan dengan jumlah anak yang meninggal dalam keluarga tersebut.
Lebaran Topat ini adalah sebuah tradisi Suku Sasak yang dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Setelah Lebaran ini orang-orang Sasak biasanya melakukan puasa sunnah selama 6 hari di bulan Syawal. Tetapi saat ini jarang yang melakukan puasa sunnah tersebut akan tetapi tradisi Lebaran Topat tetap dilakukan.
Tradisi Lebaran Topat dilakukan secara serentak dengan cara melakukan pesiar atau mengunjungi tempat-tempat wisata di Lombok beramai-ramai dengan membawa bekal makanan yang terdiri dari ketupat dan makanan lainnya seperti ketupat dan pelalahnya, keciput, lardan, poteng jaja tujak, kaliadem kuping gakah dan masih banyak makanan khas lainya.
0 Komentar