Lombok Timur, SK - Acara halal bihalal yg digagas oleh camat Sambelia Drs. Zaitul.Akmal, MM bersama seluruh jajarannya, dengan mengundang seluruh OPD yang tergabung dalam FORKOPIMCAM berlangsung di aula kantor camat sambelia, Kabupaten Lombok Timur, pada (17/6/2019).
FORKOPIMCAM yang dimaksud adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kepala Desa bersama perangkatnya, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama serta semua OPD di wilayah kerja pemerintahan kecamatan Sambelia.
Acara ini rencana akan dihadiri oleh Bupati Lombok Timur, Drs H. Sukiman Azmy, MM, namun pada hari yang sama Bupati sedang meresmikan Puskesmas di Desa Aikmel Utara sehingga, beliau mengutus dua kepala dinas sekaligus yakni Kadis BPMD dan Kadis Pariwisata serta Mahyudin, kepala bagian pencegahan BPBD Lombok Timur.
Mengawali sambutannya, camat Sambelia, Zaitul Akmal mengungkapkan rasa kecewanya lantaran dia melihat masih banyaknya warga yang belum dibangunkan RTG. Pemerintah dari tingkatan bawah belum menunjukkan energi positif untuk saling merangkul dan menguatkan. Justeru sebaliknya, mereka terkesan jalan sendiri dan saling menyalahkan.
"Ini yang terjadi belakangan ini. Mereka belum terlihat menyatukan energi untuk saling menguatkan, melengkapi, bersinergi dalam membangun desa," ungkapnya saat membuka acara.
Sehingga pada kesempatan itu, Akmal meminta kepada kedua kadis yang hadir untuk memberikan pemahaman bagaimana teknis yang tepat dilakukan guna membantu mengatasi masalah yang terjadi di tingkat pemerintahan desa.
"Tidak mungkin desa maju jika hanya mau jalan sendiri tanpa ada dukungan desa lain dan tanpa melibatkan pemerintah kecamatan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadis BPMD M. Taufik menyatakan, dari 239 desa di Lotim jika ingin menjadi desa maju dan berkembang yang pertama dibangun adalah koordinasi antara lembaga pemerintahan lainnya. "Itu kata kuncinya," terangnya.
Koordinasi terstruktur dan kultural (silaturahmi) dua faktor tersebut harus diabngun. Semakin sering kita bertemu semakin tegak hubungan kita untuk meningkatkan tata kelola pemerintah desa bersama tokoh masyarakat dan juga perangkatnya. Camat diminta untuk jangan pernah pesimis karena masalah seperti ini bukan saja terjadi di kecamatan Sambelia saja tapi di kecamatan lain pun katanya lebih parah lagi.
Halal bihalal itu juga dihadiri oleh Kadis Pariwisata, DR. Mugni. Ditengah sambutannya Bupati katanya berpesan kepada seluruh camat, kepala desa se-Lombok timur khususnya Sambelia agar mengirim minimal empat orang anak dalam satu desa untuk di sekolahkan di pondok pesantren wilayah Lotim, yang sudah ditentukan dan dibiayai oleh pemerintah mulai dari kelas satu SMP/Tsanawiah dan akan diberikan uang makan Lima juta per tahun.
Tujuannya supaya kelak dalam setia desa apabila sudah tamat di ponpes, mereka sudah siap menjadi imam di Masjid. " Program ini sudah diniatkan Bupati, sekarang baru terealisasi," kata Mugni.
Mengenai pariwisata, Mugni meminta kepada semua kades untuk mengusulkan apa saja potensi, inovasi desa yang menjadi andalan. Namun sebelumnya harus membentuk pokdarwis direkomendasikan oleh kepala desa.
"Nah, itu tergantung kemauan dari pemerintah desa bersangkutan," paparnya.
Kemudian selanjutnya, diusulkan menjadi desa wisata ke provinsi melalui pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur. Agar usulannya segera terealisasi ia meminta harus sapta pesona. Artinya, desa itu harus bersih, tertata rapi bisa menjadi daya tarik wisatawan. (Ggar)
0 Komentar