Kondisi
jalan maupun jembatan relatif mendukung, hanya saja kondisinya tidak terlalu
bagus dan masih banyak yang berlubang terutama jalan desa, ini diakibatkan
karena terkikis oleh air hujan disebabkan kondisi drainase yang sangat buruk
sehingga menyebabkan menggenangi jalan tersebut, akibatnya jalan menjadi
berlubang dan terdapat banyak bebatuan.
Jaringan
air bersihnya menggunakan layanan PDAM, tetapi sebagian besar rumah tangga
belum tersentuh PDAM. Rumah tangga yang tidak tersentuh PDAM mengambil air di
bak – bak umum dan di sungai. Jumlah bak umum yang tersedia di desa Ketangga
yaitu 24 unit. Jumlah pelanggan PDAM 220 KK.
Walaupun
air bersih dikelola oleh PDAM, namun masyarakat masih mengeluhkan pelayanan
PDAM, air masih sering macet, iuran
meningkat tidak sesuai dengan pelayanan, padahal PDAM langsung mengambil air
dari sumber mata air.
Tidak
ada retribusi air di sisihkan untuk pelestarian lingkungan, baik dari rumah
tangga yang mengunakan PDAM ataupun tidak.
Biaya
pemeliharaan pipa jika ada kerusakan
masyarakat dipunguti biaya sebesar Rp. 1000/bulan baik yang
menggunakan PDAM ataupun tidak menggunakan PDAM. Untuk masyarakat yang tidak
mampu memakai PDAM, mereka memakai air dari bak pembagian atau reservour yang dibuatkan di masing –
masing RT.
Pada
musim hujan kerusakan pipa sering terjadi akibat banjir terutama pipa
yang melewati sungai, kadang pipanya jebol dan hanyut dibawa arus sungai yang
deras waktu banjir. Warga biasanya secara swadaya untuk menanggulangi
kerusakan baik yang rusak sebagian maupun yang rusak total. Kerentanannya, pada musim kemarau debit airnya
kecil sekali, tetapi tidak sampai kering sama sekali.
Jaringan
irigasi di desa Ketangga ada yang
sudah permanen dan ada yang belum, yang airnya berasal dari sungai dan mata
air lemor. Ada dua Subak yang terdapat
di Ketangga, yaitu Subak Lendang Loang dan Subak Telaga yang khusus mengairi
Ketangga. Adapun luas lahan sawah yang
harus diairi yaitu
354
Ha dan tanah ladang/kebun 391 Ha.
Pada
musim hujan airnya besar sekali dan biasanya pembagian tidak dilakukan karena
dengan sendirinya masuk ke lahan pertanian masing – masing petani. Akan
tetapi seringnya banjir menyebabkab jaringan irigasinya jebol. Kalau musim
panas debit airnya kurang, tetapi tidak sampai kering. Saking kecilnya air
yang datang menyebabkan petugas mengatur pembagian air irigasi ke lahan
pertanian masing – masing satu kali sebulan.
Untuk
infrastruktur menuju lokasi peninggalan budaya relatif mudah dan terjangkau
karena letaknya yang berdekatan dengan kantor Desa Ketangga.
Sarana
perekonomian yang tersedia di Desa Ketangga salah satunya keberadaan koperasi
simpan pinjam khusus untuk perempuan/ SPP PNPM, adanya 7 ruko desa, kios 71
buah dengan pengelolaan masyarakat secara pribadi, adanya 18 buah industry
rumah tangga dan industry menengah sejumlah 2 buah. Dari jumlah penduduk desa
Ketangga yaitu 7622, maka sarana perekonmoian yang tersedia sudah cukup
memadai.
Rasio
kecukupan untuk kesehatan yakni, jumlah penduduk Ketangga yaitu 7622 jiwa,
36% wanita dalam usia subur, sedangkan tenaga kesehatan yang tersedia yaitu 2
orang bidan. Dari hasil penghitungannya bahwa, masing – masing bidan akan
menangani ±1336 orang. Kondisi ini tidak ideal dengan prasarana maupun tenaga
kesehatan yang tersedia.
Untuk
pembinaan mental spiritual di bidang keagamaan berdiri Taman Pendidikan
Al-Qur'an (TPA) merata di seluruh dusun. Selain kegiatan belajar membaca
Al-Qur'an, secara rutin diselenggarakan berbagai kegiatan seperti majelis
ta'lim, seni baca Al-Qur'an, kegiatan da'wah dan beberapa kegiatan keagamaan
lainnya. Melihat kondisi di atas, ketersediaan sarana pendidikan dengan
jumlah penduduk memadai.
Sedangkan
untuk rasio kecukupan bagi pendidikan
yaitu, jumlah penduduk desa Ketangga 7422 jiwa, persentase jumlah anak usia
sekolah dari umur 7 – 15 tahun 24%, sehingga anak usia sekolah dari umur 7 –
15 tahun berjumlah 1781,28 jiwa, jumlah sarana pendidikan SD/MI – SMP/MTs
yaitu 8 buah, persebarannya dari tingkat SD/MI – SMP/MTs yaitu 222,66, dengan
wajib belajar 9 tahun. Jadi rata – rata siswa perkelas dari SD-SMP yaitu ± 25
perkelas,artinya sarana pendidikan yang tersedia di desa Ketangga cukup memadai.
|
0 Komentar