Kegiatan ini berlangsung Sabtu 13/8/2016 di Taman Eks Pelabuha Ampenan. Kegiatan ini diinisiasi Abdul Latief Afriaman bersama kawan-kawanya yang peduli dengan kebudayaan yang ada.
Menurut Latif ide Roah Ampenan digagas bersama sejumlah komunitas masyarakat yang ada di Ampenan. Bersama kelompok Semeton Ampenan, ide itu digulirkan dengan mengajak perwakilan etnik yang ada di Ampenan untuk berembuk, merancang bersama sebuah pertunjukan yang partisipatif dan bisa diterima semua kalangan.
“Roah Ampenan ini adalah pengingat bagi kita, bahwa Ampenan ini adalah
Indonesia Kecil yang di dalamnya ada beragam etnis, suku dan agama yang
berbeda. Perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan, bersama kita bisa
merayakannya.” Kata Latif.
“Ampenan dulu pernah besar, pernah jaya bahkan pernah menjadi salah satu Kota dengan pelabuhan termaju di Dunia. Karenanya Ampenan menjadi magnet penarik yang terus didatangi oleh semua orang dari berbagai suku dan asal, sehingga sampai saat ini Ampenan masih tetap menjadi Indonesia kecil karena keberagaman penduduknya itu”. Ungkap Latif dalam pembukaan acara Roah Ampenan.
Harapan besar penyelenggara bahwa dua even Roah Ampenan dapat memicu bergulirnya gelaran acara berikutnya sehingga dapat membawa berkah dan semangat bagi masyarakat Kota Tua Ampenan untuk kembali membawa kota bersejarah ini berjaya kembali seperti yang pernah terjadi ratusan tahun silam. (Er)
“Ampenan dulu pernah besar, pernah jaya bahkan pernah menjadi salah satu Kota dengan pelabuhan termaju di Dunia. Karenanya Ampenan menjadi magnet penarik yang terus didatangi oleh semua orang dari berbagai suku dan asal, sehingga sampai saat ini Ampenan masih tetap menjadi Indonesia kecil karena keberagaman penduduknya itu”. Ungkap Latif dalam pembukaan acara Roah Ampenan.
Harapan besar penyelenggara bahwa dua even Roah Ampenan dapat memicu bergulirnya gelaran acara berikutnya sehingga dapat membawa berkah dan semangat bagi masyarakat Kota Tua Ampenan untuk kembali membawa kota bersejarah ini berjaya kembali seperti yang pernah terjadi ratusan tahun silam. (Er)
1 Komentar