Pasalnya, warga yang mendatangi lokasi pelayanan harus rela antri menunggu sebagian warga yang saling berdesakan.
Meski bertujuan memudahkan warga, namun sayangnya waktu pelaksanaan yang diberikan ditententukan hanya dua hari, sementara sejak pagi 8:00 Wita warga berjubel di lokasi pelayanan.
“program ini tentu sangat membantu kami, namun karena warga yang datang cukup padat sebagian warga juga menyerah” ungkap LL. Khaeruman warga Desa ketangga, kecamatan Suela.
Dia juga menambahkan, kalau warga terus membeludak seperti ini, lebih baik pembuatan kami serahkan melalui calo dengan bayaran Rp. 100.000 per/ akta. Ujranya mengeluh.
Sementara itu, kepala dusun Batu basong Dua, Sahrun, tidak ada informasi di desanya, sehingga tidak tersebar pada masyarakat.
“di desa kami tidak ada informasi dari kantor desa, apakah karena surat dari kecamatan yang tidak sampai ataukah pihak lingkungan kantor desa yang lambat menginformasikanya” kata Sahrun.
0 Komentar