Suela. SK_ Kacang komak merupakan jenis sayur popular masyarakat
pedesaan. Kacang-kacangan ini dibudidayakan oleh petani pada musim penghujan
hingga dapat dipanen sampai dengan musim kemarau tiba.
Nama ilmiah kacang komak adalah lablab purpureus sedangkan mama umumnya adalah komak (Indonesia),
hyacinth bean, lablab (Inggris). Bahkan sebagian masyarakat biasanya ditanam
pada pekarangan rumah.
Tanaman jalar tersebut dibudidayakan sebagai tanaman
tahunan, bercabang banyak dan melilit, tinggi sampai 6 m, dengan akar tunjang
dan akar lateral yang berkembang dengan baik. Daun berselang-seling, stipula
menyerupai lanset, daun beranak daun tiga, helai anak daun membulat telur
melebar, 5-15 cm x 4-15 cm, helai anak daun samping melebar ke samping, tepi
rata, bentuk dasar mendekati mendatar, bentuk ujung menajam sampai meruncing
pendek, permukaan agak berambut pendek.
Perbungaan malai pada ketiak daun, tegak, panjang tangkai
4-23 cm, sering kali tertekan, tidak berambut, panjang aksis 2-24 cm, berisi
bunga mengelompok 2-5 pada tiap buku; tangkai bunga pendek, bersegi, berambut
pendek jarang. Kelopak kira-kira 6 mm; mahkota putih atau jingga, terdiri atas standar
membulat berukuran kira-kira 12 mm, sayap berukuran kira-kira 10 mm, luas
menyempit ke arah pangkal. Benang sari diadelfous (9+1), bakal buah tidak
bertangkai, panjang 10 mm, berambut pendek halus, tangkai putik membelok tajam
ke atas panjang 8 mm dengan kepala putik membulat.
Polong bervariasi dalam bentuk dan warnapipih atau
menggelembung, 5-20 cm x 1-5 cm, lurus atau melengkung, berisi 3-6 biji. Biji
bervariasi dalam bentuk dan warna, bulat pipih memanjang, dengan hilum tebal
memanjang.
Kacang komak dimanfaatkan terutama biji keringnya untuk
konsumsi setelah direbus bersama dengan bahan makanan lain. Selain itu, polong
mudanya merupakan bahan sayur. Kacang komak dapat ditanam sebagai penutup
tanah, sebagai pupuk hijau, sebagai penutup pagar, dan bahkan sebagai tanaman
hias. (eos)
0 Komentar