Ketangga. SK_ Di bulan Ramadhan, terdapat satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan, yakni malam lailatul qodar. Untuk menyambut malam tersebut, Warga
Desa Ketangga, Kecamatan Suela, kabupaten Lombok Timur NTB menggelar tradisi hajat maleman, Selasa (13/7/2015) malam.
Amaq Misbah salah seorang tokoh masyarakat Desa Ketangga
menjelaskan, hajat maleman digelar setiap malam ganjil pada sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadhan. Menurut para ulama, malam lailatul qodar ada di
malam tanggal ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
"Untuk menyambut malam lailatul qodar itu, masyarakat
dan pemerintah desa menggelar hajat maleman," kata Amaq Misbah.
Untuk keperluan itu, pada Selasa (13/7) pagi, warga
berdatangan ke rumah kepala Desa Ketangga dengan membawa bahan makanan yang
akan disajikan, beras, bawang, sayur dan segala jenis beras local masyarakat
setempat.
Selanjutnya tokoh masyarakat diundang untuk tahlilan secara
berjamaah dengan menyiapkan hidangan yang sudah siap untuk keperluan berbuka.
"Tradisi ini merupakan salah satu dakwah sejak zaman
terdahulu dan sekarang menjadi kebiasaan yang telah terpatrik pada masyarakat”
terang Amaq Misbah.
Adapun filosofinya yakni dalam menyambut malam lailatul
qodar, umat Islam harus melek, banyak beribadah, dengan hati dan pikiran yang
terang, bersih. Hal itu dimaksudkan untuk menyambut turunnya malaikat utusan
Allah yang menebar rahmat ke dunia. (Eos)
0 Komentar