Lombok Timur. SK_ Menikmati lebaran merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Saat
ini kami bersama tim pegiat media komunitas mengikuti perayaan lebaran topat di
halaman masjid Pusaka Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur
NTB.
Di komunitas desa ini kami menikmati hal unik pada kegiatan
lebaran pada umumnya. Karena lebaran topat tersebut tidak sedikit anak-anak
yang mengikutinya. Sehingga lebaran topat ini juga disebut lebaran anak. Dinamakan Lebaran Topat karena tidak lain
perayaan tersebut melibatkan ketupat yang dihidangkan pada dulang prayaan
lebaran.
Dalam perayaan ini setiap orang tua yang anaknya telah
meninggal dunia mereka diharuskan untuk menyajikan dulang makanan, mulai dari
makanan khas dan segala jenis buah-buahan. Sementara untuk ketupat telur
tersaji dalam dulang, Banyak topat telur yang dihidangkan menyesuaikan dengan
jumlah anak yang meninggal dalam keluarga tersebut.
Lebaran Topat ini adalah sebuah tradisi Suku Sasak yang
dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Setelah Lebaran ini
orang-orang Sasak biasanya melakukan puasa sunnah selama 6 hari di bulan
Syawal. Tetapi saat ini jarang yang melakukan puasa sunnah tersebut akan tetapi
tradisi Lebaran Topat tetap dilakukan.
Tradisi Lebaran Topat dilakukan secara serentak dengan cara
melakukan pesiar atau mengunjungi tempat-tempat wisata di Lombok beramai-ramai
dengan membawa bekal makanan yang terdiri dari ketupat dan makanan lainnya
seperti ketupat dan pelalahnya, keciput, lardan, poteng jaja tujak, kaliadem
kuping gakah dan masih banyak makanan khas lainya.
0 Komentar