Ketangga. SK_ Beberapa
abad yang lampau pada waktu belum adanya pemukiman penduduk datanglah
seorang bernama ALAM DANA yang berasal dari BAGDAD. Beliaulah beserta
murid –muridnya membuat dan memberi nama Ketangga, sekitar tahun 1004 H
bertepatan dengan 1484 M (selanjutnya sekarang menjadi Desa Ketangga).
Nama Ketangga berasal dari beberapa istilah dan nama benda yang memiliki keterikatan.
Beberapa alasan yang dapat dibuktikan dengan
keadaan pemukiman penduduk desa yang bertangga-tangga yang dapat dibuktikan sampai sekarang terutama di Dusun Otak Desa, dari satu rumah ke rumah yang lain bertangga-tangga.
Dahulu desa Ketangga merupakan hutan yang sangat subur dan banyak di tumbuhi oleh pohon Ketangga, sampai saat ini pohon ketangga masih ada yang tumbuh sekalipun sudah agak jarang.
Adanya pohon kayu KETANGAN ( kayu tersebut dari semenjak di tanam sampai sekarang besarnya sama ) dapat dibuktikan dan dilihat di Gedeng desa sampai saat ini.
Adanya SABUK PUSAKA ( Ikat Pinggang ) yang masih sampai sekarang merupakan satu pembuktian yang panjang sama dengan panjangnya “ MASJID PUSAKA “ yang ada di Desa Ketangga dan sabuk tersebut bertuliskan huruf Arab dan Jawa Kuno, di ujung sabuk tertulis KAMIS,14 MUHARAM TAHUN Ba ( Tulisan Jawa Kuno )
Sejarah Desa Ketangga juga tidak terlepas dari sejarah kerajaan Selaparang ini dibuktikan banyaknya situs sejarah kerajaan Selaparang yang tidak mungkin di temukan di desa lain.
Rumah Pusaka (Gedeng), rumah tersebut terbakar pada tahun 1969, sebelum terbakar kita dapat buktikan bahwa pada pintu diukir dengan gambar Burung Garuda seperti lambang Negara Republik Indonesia dan di sebelah diukir dengan gambar Wong Menak yang ada di pewayangan.
Desa Ketangga sudah banyak mengalami perubahan/pergantian Pemerintahan masing-masing sebgai berikut :
1. Sebelum Pemerintahan Belanda
Sebagai Wali Desa/Pemerintah Desa ini bernama
a. Raden Pelompong
b. Jaya Perana dan
c. Tuan Lebe
2. Masa Kerajaan Bali
a. Raden Ciah sebagai Kepala Desa
b. Jero Daliah sebagai Keliang
c. Raden Mangku sebagai pemelihara Gedeng (rumah Kuno)
d. Raden Dangga sebagai sesepuh masyarakat
3. Masa Penjajahan Belanda
a. Raden Ratmawa Kepala Desa
b. Mamiq Seleh Kepala Desa
c. Lalu Muhur Kepala Desa dari
d. Mamiq Sahrum Keliang Otak Desa
e. Pe Seriayub Keliang Dasan Lekong
f. Mamiq Wira Kasma Keliang Batubasong
g. Amaq Aliyah Keliang Suntalangu
4. Masa Penjajahan Jepang
Raden Wira Gede sebagai Kepala Desa
5. Masa Kemerdekaan
a. Bapak Kerta Wisah sebagai Kepala Desa dari tahun 1952 s/d 1958
b. Haji Najamudin sebagai Kepala Desa dari tahun 1958 s/d 1966
Pada tahun 1961 – 1963 Desa Selaparang, Lekong Pulut wialayah Desa Pringgabaya digabung menjadi wilayah Desa Ketangga kemudian pada tahun 1963 desa-desa dikembalikan seperti semula, yang menjadi Kepala Desa Haji Najamudin pada tahun 1967 Desa Ketangga dimekarkan menjadi 2 (dua) yaitu Desa Suntalangu.
Sementara pada tahun 1967 Desa Ketangga dipimpin oleh:
a. Abdul Salam Kepala Desa dari tahun 1967 – 1979
b. Kamaludin, BA Kepala Desa dari tahun 1980 – 1982
c. Daeng Ali dari tahun 1982
d. Lalu Sabarudin Kepala Desa dari tahun 1982 – 1992
e. Jamiludin Kepala Desa dari tahun 1993 – 2006
f. Mujtahidin, S.Sos Kepala Desa dari tahun 2006 – 2009
g. Mislahuddin Kepala Desa dari tahun 2009 sampai sekarang
Jika ingin menegetahui lebih jelas keberadaan sejarah Desa Ketangga. Anda bisa saja berkunjung ke Desa Ketangga. Dan semoga ini bermanfaat untuk kita semua.
Nama Ketangga berasal dari beberapa istilah dan nama benda yang memiliki keterikatan.
Beberapa alasan yang dapat dibuktikan dengan
keadaan pemukiman penduduk desa yang bertangga-tangga yang dapat dibuktikan sampai sekarang terutama di Dusun Otak Desa, dari satu rumah ke rumah yang lain bertangga-tangga.
Dahulu desa Ketangga merupakan hutan yang sangat subur dan banyak di tumbuhi oleh pohon Ketangga, sampai saat ini pohon ketangga masih ada yang tumbuh sekalipun sudah agak jarang.
Adanya pohon kayu KETANGAN ( kayu tersebut dari semenjak di tanam sampai sekarang besarnya sama ) dapat dibuktikan dan dilihat di Gedeng desa sampai saat ini.
Adanya SABUK PUSAKA ( Ikat Pinggang ) yang masih sampai sekarang merupakan satu pembuktian yang panjang sama dengan panjangnya “ MASJID PUSAKA “ yang ada di Desa Ketangga dan sabuk tersebut bertuliskan huruf Arab dan Jawa Kuno, di ujung sabuk tertulis KAMIS,14 MUHARAM TAHUN Ba ( Tulisan Jawa Kuno )
Sejarah Desa Ketangga juga tidak terlepas dari sejarah kerajaan Selaparang ini dibuktikan banyaknya situs sejarah kerajaan Selaparang yang tidak mungkin di temukan di desa lain.
Rumah Pusaka (Gedeng), rumah tersebut terbakar pada tahun 1969, sebelum terbakar kita dapat buktikan bahwa pada pintu diukir dengan gambar Burung Garuda seperti lambang Negara Republik Indonesia dan di sebelah diukir dengan gambar Wong Menak yang ada di pewayangan.
Desa Ketangga sudah banyak mengalami perubahan/pergantian Pemerintahan masing-masing sebgai berikut :
1. Sebelum Pemerintahan Belanda
Sebagai Wali Desa/Pemerintah Desa ini bernama
a. Raden Pelompong
b. Jaya Perana dan
c. Tuan Lebe
2. Masa Kerajaan Bali
a. Raden Ciah sebagai Kepala Desa
b. Jero Daliah sebagai Keliang
c. Raden Mangku sebagai pemelihara Gedeng (rumah Kuno)
d. Raden Dangga sebagai sesepuh masyarakat
3. Masa Penjajahan Belanda
a. Raden Ratmawa Kepala Desa
b. Mamiq Seleh Kepala Desa
c. Lalu Muhur Kepala Desa dari
d. Mamiq Sahrum Keliang Otak Desa
e. Pe Seriayub Keliang Dasan Lekong
f. Mamiq Wira Kasma Keliang Batubasong
g. Amaq Aliyah Keliang Suntalangu
4. Masa Penjajahan Jepang
Raden Wira Gede sebagai Kepala Desa
5. Masa Kemerdekaan
a. Bapak Kerta Wisah sebagai Kepala Desa dari tahun 1952 s/d 1958
b. Haji Najamudin sebagai Kepala Desa dari tahun 1958 s/d 1966
Pada tahun 1961 – 1963 Desa Selaparang, Lekong Pulut wialayah Desa Pringgabaya digabung menjadi wilayah Desa Ketangga kemudian pada tahun 1963 desa-desa dikembalikan seperti semula, yang menjadi Kepala Desa Haji Najamudin pada tahun 1967 Desa Ketangga dimekarkan menjadi 2 (dua) yaitu Desa Suntalangu.
Sementara pada tahun 1967 Desa Ketangga dipimpin oleh:
a. Abdul Salam Kepala Desa dari tahun 1967 – 1979
b. Kamaludin, BA Kepala Desa dari tahun 1980 – 1982
c. Daeng Ali dari tahun 1982
d. Lalu Sabarudin Kepala Desa dari tahun 1982 – 1992
e. Jamiludin Kepala Desa dari tahun 1993 – 2006
f. Mujtahidin, S.Sos Kepala Desa dari tahun 2006 – 2009
g. Mislahuddin Kepala Desa dari tahun 2009 sampai sekarang
Jika ingin menegetahui lebih jelas keberadaan sejarah Desa Ketangga. Anda bisa saja berkunjung ke Desa Ketangga. Dan semoga ini bermanfaat untuk kita semua.
0 Komentar