Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Misteri Dibalik Keberadaan Masjid Pusaka Desa Ketangga

Lotim, SK - Masjid Pusaka Kerajaan Selaparang yang berdiri kokoh di desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur ini ternyata menyimpan misteri. Didalam masjid, tepatnya didepan mimbar terdapat sebuah batu yang kini ditutup dengan kaca. Konon batu tersebut berasal dari negeri Bagdad (Irak).
Ketika penulis berkunjung puluhan tahun lalu, Masjid Pusaka Kerajaan Selaparang ini kelihatan cukup angker, karena selain beratap daun rumbia, juga didalamnya terpasang kain putih untuk menutupi batu dari Bagdad tersebut. Demikian juga dengan tembok kelilingnya dibuat dari tanah liat.


Namun karena tidak mampu menampung jama'ah yang beribadah setiap waktu, masjid inipun direnovasi dengan tidak mengubah bentuk dari induk masjid Pusaka. Masjid yang berdiri didekat sebuah sungai berbatu melase ini, belum diketahui siapa dan pada tahun berapa didirikan, karena belum ditemukan bukti tertulis.

Sementara didepan masjid Pusaka terdapat sebuah bangunan yang berukuran sekitar 5 x 7 meter persegi, yang oleh masyarakat sekitar menyebutnya "gedeng" yaitu sebuah tempat menyimpan benda-benda pusaka kerajaan Selaparang. Didalam gedeng tersebut tersimpan sebuah Al-Qur'an bertulis tangan, keris dan perisai yang terbuat dari kulit.
Selain itu terdapat juga sebuah sabuk yang bertuliskan sejarah manusia sejak lahir hingga masuk ke alam akhirat. Dan sebagian masyarakat menyebutnya sabuk tersebut adalah sabuk "muter jagad" atau sabuk yang mampu mengelilingi dunia karena panjangnya. Wallahu A'lam.

Tidak jauh dari tempat ini atau sekitar 6 km, terdapat sebuah makam raja yang terkenal di Pulau Lombok, yaitu makam Raja Selaparang, sebuah kerajaan yang muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16.

Seperti disebutkan dalam sejarah Lombok, bahwa Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam. Dalam sejarah, Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik di darat maupun di laut. Laskar lautnya telah berhasil mengusir Belanda yang hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi.

Namun demikian, Kerajaan Selaparang harus merelakan salah satu wilayahnya dikuasai Belanda, yakni Pulau Sumbawa, karena lebih dahulu direbut sebelum terjadinya peperangan laut. Di samping itu, laskar lautnya pernah pula mematahkan serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Gelgel (Bali) dari arah barat. Selaparang pernah dua kali terlibat dalam pertempuran sengit melawan Kerajaan Gelgel, yakni sekitar
tahun 1616 dan 1624 Masehi, akan tetapi kedua-duanya dapat ditumpas habis, dan tentara Gelgel dapat ditawan dalam jumlah yang cukup besar pula. Sementara makamnya setiap hari ramai dikunjungi para penziarah.

Kini masjid Pusaka dan makam Selaparang dijadikan sebagai cagar budaya. Dan bila pengunjung ingin menikmati pesona alam dan kolam yang memiliki air yang cukup jernih, tidak jauh dari Desa Ketangga kita temukan pemandian “Lemor” Desa Suela.

Karena pemandian Lemor terletak pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut, sehingga wilayah ini termasuk anak tangga pendakian ke Rinjani. Selamat Menikmati Wisata Budaya dan Alam di Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement